WHO Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Usai Libur Panjang di RI

CNN Indonesia
Jumat, 04 Des 2020 13:51 WIB
WHO mengingatkan potensi lonjakan kasus usai libur panjang, menyusul kenaikan kasus 2 pekan usai libur panjang beberapa waktu lalu.
Ilustrasi. WHO mengingatkan potensi lonjakan kasus covid-19 usai libur panjang. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan potensi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia usai libur panjang. Hal ini berkaca dari peningkatan jumlah kasus Covid-19 usai libur panjang beberapa waktu lalu.

WHO mencatat peningkatan kasus sebesar 69 persen setelah libur perayaan Idul Fitri dan 58 persen usai akhir pekan hari kemerdekaan.

"Selama liburan diperpanjang sebelumnya, jumlah rata-rata harian dari kasus baru yang dikonfirmasi meningkat dalam dua minggu berikutnya," kata WHO dikutip dalam laporan, Jumat (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, menurut WHO, berdasarkan survei pemesanan tiket liburan secara daring pada 9 November-16 November, sebesar 75 persen orang di Indonesia berencana untuk bepergian di akhir tahun.

Dari 1.490 responden, 45 persen menyatakan berencana berkendara ke luar kota, sementara 30 persen memilih bepergian dengan pesawat.

Di sisi lain, WHO mengatkan rata-rata kasus positif harian Covid-19 di Indonesia mencapai 5.382 kasus dalam sehari. Data itu berdasarkan hasil analisis mingguan WHO pada 26 November-2 Desember 2020.

"Pada 2 Desember, 5.533 kasus Covid-19 baru dan 549.508 terkonfirmasi kumulatif dilaporkan secara nasional. Rata-rata selama tujuh hari terakhir sebanyak 5.382 kasus per hari," ujarnya.

Penambahan angka harian ini terus meningkat usai libur panjang akhir Oktober lalu. Pada November, tambahan kasus positif Covid-19 kembali menembus angka lima ribu kasus, tepatnya 5.444 kasus pada Jumat (13/11).

Tidak berlangsung lama, rekor kembali terjadi pada Rabu (25/11) dengan penambahan 5.534 kasus. Empat hari setelahnya, rekor kasus harian kembali terjadi sebanyak 6.267 kasus pada Minggu (29/11).

Rekor tambahan kasus positif Covid-19 kembali pecah pada Kamis (3/12), kali ini sebanyak 8.369 kasus.

Beberapa ahli juga menyinggung hubungan antara libur panjang dan lonjakan kasus Covid-19. Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut libur panjang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19 nasional.

"Efek kebijakan cuti bersama, liburan panjang, sudah diingatkan, tak pernah jadi pertimbangan. Efeknya peningkatan kasus Covid-19," terang Pandu pada CNNIndonesia.com.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Faqih juga menyinggung perihal libur panjang. Pihaknya juga ikut mendesak pemerintah untuk membatalkan libur dan cuti bersama.

"Karena libur bersama memprovokasi atau memicu aktivitas kerumunan, sehingga untuk mencegah lonjakan besar, kami sebenarnya sangat memohon untuk mempertimbangkan kebijakan libur bersama ditiadakan," ucap Daeng.

Sementara itu, pemerintah telah sepakat dan memutuskan libur akhir tahun dipangkas tiga hari. Dari semula jatah total 11 hari libur, dipangkas menjadi delapan hari libur akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021.

Rinciannya, 24-27 Desember 2020 libur perayaan Hari Natal, Kemudian untuk 28-30 Desember 2020 tidak jadi libur. Kemudian libur akhir tahun pada 31 Desember 2020 sebagai libur pengganti Idul Fitri, dan libur awal tahun pada 1 Januari 2021, dilanjutkan libur pada 2-3 Januari 2021 yang bertepatan dengan hari Sabtu-Minggu.

(mln/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER