Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut Indonesia sedang belajar mengatasi pandemi Covid-19 dari Thailand.
Wiku menjelaskan, negeri Gajah Putih itu memiliki health care system yang sudah mengakar hingga masyarakat. Menurutnya, masyarakat Thailand sudah lebih peduli pada masalah kesehatan, sehingga penanganan Covid-19 di negara tersebut berhasil.
"Sekarang kita belajar dari negeri gajah putih saja, Thailand karena sistem kesehatannya mengakar betul sampai masyarakat, relawan kesehatan begitu bagusnya. Sistem kesehatannya juga bagus," kata Wiku dalam dialog 'Pandemi Belum Berakhir' di Youtube BNPB, Jumat (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Wiku juga menyebut ada perbedaan mindset atau pola pikir dalam menangani masalah kesehatan di Thailand. Menurutnya, pemimpin negara Thailand sudah sangat peduli dengan kesehatan sejak dulu.
Langkah yang diambil oleh pemerintah Thailand dalam menangani kasus Covid-19 juga dinilai lebih banyak mementingkan kesehatan masyarakat sedari awal.
"Kementeriannya pun bahkan bernama Kementerian Kesehatan Masyarakat. Jadi mindset-nya sudah berbeda, pimpinan negaranya sangat peduli dengan kesehatan sejak dulu, investasi sistem kesehatan, SDM dan seluruhnya itu tadi berfungsi," jelas Wiku.
"Sehingga tadi ketika disebutkan surveilans-nya itu berjalan dengan masyarakat sendiri, sudah jadi satu," imbuhnya.
Kondisi demikian tidak terjadi di Indonesia. Wiku menuturkan, selain masih ada stigma negatif yang dibebankan sebagian masyarakat kepada pasien Covid-19, Indonesia juga masih harus berjibaku dengan sistem pelaporan data Covid-19 yang kerapkali terlambat.
Sistem kesehatan di Indonesia juga sempat beberapa kali kewalahan menangani banyaknya pasien Covid-19 bergejala berat yang masuk ke rumah sakit. Hal itu dibuktikan dengan keterisian tempat tidur yang tinggi hingga 80 persen di beberapa daerah.
Seperti Di DKI Jakarta sendiri, hingga Minggu (29/11), keterisian tempat tidur isolasi mencapai 79 persen, sementara untuk tempat tidur ICU, keterisian mencapai 74 persen.
Lalu di Kota Bandung, keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai mencapai 87,15 persen.
Namun meski demikian, Wiku meyakini Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dalam menangani pandemi Covid-19.
"Indonesia telat apa enggak? Memang telat, tapi tidak berarti kita enggak bisa mengejar, sekarang justru karena kita di disrupsi saatnya kita memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia supaya lebih preventif daripada kuratif," pungkasnya.
(mln/psp)