Tim Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dilaporkan mengamankan seorang pria terduga penganut paham radikal pada Jumat (4/12).
Warga sekitar mengatakan bahwa Densus 88 mengamankan pria berinisial SG itu tak jauh dari rumahnya pada pukul 11.30 WIB, saat hendak salat Jumat di Gang Banten, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung.
Sebelum penangkapan, tim densus melakukan pengintaian terlebih dulu tak jauh dari sekitar lokasi rumah SG sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam operasi kali ini, tim densus juga mengamankan sejumlah barang diduga milik SG
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat, Ihsan, mengatakan bahwa tim densus langsung membawa SG tak lama setelah operasi pengamanan.
"Kalau persis penangkapannya saya tidak tahu. Pokoknya begitu diamankan jam 11.30WIb tadi, tim Densus 88 langsung pergi membawa SG sekitar pukul 14.30 WIB," ucapnya.
Sementara itu, warga lainnya yang bernama Budi menuturkan bahwa SG diamankan saat mau pergi ke Masjid untuk melaksanakan salat Jumat.
"Mau berangkat Jumatan tadi diamankannya. Kebetulan, masjidnya ada di ujung gang Banten ini,"kata Budi.
Sebelum sampai di ujung gang, kata Budi, tiba-tiba ada dua orang dengan menggunakan penutup wajah mengadang SG. Saat diadang, SG sempat lari kembali menuju ke arah rumahnya.
Sebelum sampai di rumahnya, SG diadang lagi dan langsung diamankan oleh dua orang anggota polisi berseragam.
"Saat itulah SG diamankan. Katanya SG langsung mau dibawa ke Jakarta," katanya.
Setelah itu, beberapa anggota polisi berseragam dan pakaian preman senjata lengkap dan anggota TNI menjaga area sekitar rumah SG.
![]() |
Warga lainnya, Marzuki, mengatakan bahwa SG selama ini dikenal sangat ramah dan rajin ibadah ke masjid.
"Ya kaget dan enggak nyangka aja dia (SG) ini ditangkap sama Densus 88, karena SG ini orangnya ramah dan setiap hari rajin pergi ke masjid," kata dia.
Menurut Marzuki, SG tinggal di Gang Banten itu sejak tiga tahun lalu. SG bekerja sebagai guru les privat dan membuka layanan pengobatan alternatif bekam.
"Tiga tahun dia (SG) tinggal dengan istri dan dua anaknya di daerah sini (Kelurahan Sidodadi), tapi kedua anaknya enggak ada di rumah. Lagi mondok," tuturnya.
Terpisah, Lurah Sidodadi, Sapto Haryanto mengatakan bahwa pihaknya baru mengetahui salah satu warganya bernama SG diamankan oleh tim densus.
"Saya juga baru tahu ini dan dapat kabarnya dari Ketua RT, kalau ada satu warga yang diamankan sama Densus 88 siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB," ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi langsung dari Mabes Polri dan PolrestaBandarlampung terkait penangkapan ini.
![]() |
Namun, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsya, membenarkan ada giat yang dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri terkait penangkapan terduga penganut paham radikalisme.
"Benar, memang ada serangkaian giat dilakukan tim Densus 88 Antiteror sejak tanggal 2 Desember dan termasuk hari ini (Jumat). Mengenai teknis dan lengkapnya seperti apa, kami tidak bisa menjelaskannya. Silakan tanyakan langsung saja ke Kadivhumas Mabes Polri," katanya.
CNNIndonesia.com belum mendapatkan konfirmasi langsung dari Mabes Polri.
Sebelumnya, tim Densus 88 juga mengamankan empat orang terduga teroris di tiga tempat berbeda di Lampung, yakni Kota Bandarlampung, Kota Metro, dan Pringsewu, pada 6-7 November 2020 lalu
Pada Rabu (25/11/) lalu, tim Densus kembali menangkap satu terduga teroris pentolan jaringan Poso bernama Syafrudin alias Taufiq Bulaga alias Upik Lawanga di Kampung Sribawono, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.
Taufik Bulaga, dikenal sebagai 'profesor' atau ahli merakit bom, merupakan anak buah kesayangan Dr. Azahari, teroris asal Malaysia yang telah ditembak mati di Batu, Malang, Jawa Timur pada 2005 lalu. (Zai)
(zai/asa)