Pangdam Dudung Akui Sulit Terapkan Prokes di Jakarta

CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2020 12:02 WIB
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman mengakui sulit menerapkan protokol kesehatan yang menyebabkan kasus covid-19 terus meningkat.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman mengakui sulit menegakkan protokol kesehatan covid-19 di tengah masyarakat. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman mengakui bahwa pihaknya kerap sulit menegakkan protokol kesehatan Covid-19 di tengah masyarakat.

Hal itu, kata dia, menjadi salah satu bahan evaluasi yang dilakukan pihaknya bersama Polda Metro Jaya pada Senin (7/12).

"Kegiatan-kegiatan yang berat sebetulnya hari ini adalah bagaimana menegakkan protokol kesehatan, karena saya lihat kemarin Wisma Atlet ini peningkatan sudah luar biasa jumlah yang positif," kata Dudung kepada wartawan di Makodam, Jakarta, Senin (7/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, dia mengingatkan kepada jajarannya untuk menindak tegas pelanggaran-pelanggaran protokol kesehatan selama pandemi.

Dudung menekankan pelanggaran terkait kerumunan massa yang kerap muncul selama masa Covid-19 saat ini. Menurutnya, hal tersebut berbahaya lantaran bisa menjadi klaster-klaster penyebaran virus yang baru.

"Nanti kami akan tegas dalam setiap tindakan-tindakan apabila terjadi kerumunan," ucap dia.

Terlebih, kata Dudung, Jakarta sudah memasuki musim hujan. Pihaknya pun saat ini perlu memberikan perhatian khusus untuk kemungkinan terjadinya banjir di ibu kota.

"Kemudian evaluasi lagi dengan kemungkinan bencana alam banjir ini kami lihat kesiapan kita baik personel, materil yang disiapkan," katanya.

Kenaikan kasus positif Covid-19 membludak dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, pada Kamis (3/12) Indonesia memecahkan rekor kenaikan kasus hingga 8.369 orang per harinya.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi selama hampir 10 bulan pandemi menjejak di Indonesia sejak Maret lalu.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus tertinggi mencapai lebih dari 144 ribu dengan 130 ribu sembuh dan 2.801 orang meninggal dunia per 7 Desember 2020.

(mjo/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER