Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri memulai penyelidikan terhadap laporan putri Jusuf Kalla (JK) terkait kasus dugaan pencemaran nama baik oleh mantan politikus partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Kasus tersebut bermula saat putri JK, Musjwira Kalla melaporkan cuitan Ferdinand dan pengamat sosial politik, Rudi S. Kamri ke Bareskrim karena menuding JK terlibat dalam kepulangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab ke Indonesia.
"Laporan polisi sudah diterima oleh Subdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber. Tentunya laporan polisi diterima akan dilaksanakan penyelidikan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono kepada wartawan saat dikonfirmasi, Selasa (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awi menuturkan bahwa penyelidikan dimulai ketika tahap administrasi penerimaan laporan telah rampung dilakukan.
Saat ini pihak kepolisian akan mulai melakukan sejumlah pemeriksaan dan klarifikasi terkait ada atau tidaknya dugaan pelanggaran pidana dalam kicauan Ferdinand itu.
Namun demikian, Awi belum dapat memastikan kapan kepolisian mulai memanggil pihak-pihak terkait untuk diperiksa. Biasanya, polisi akan memanggil pelapor terlebih dahulu untuk dimintai klarifikasinya.
"Saya tidak bisa mengandai-andai. Makanya dibilang masih penyelidikan," ucap dia.
Sebagai informasi, salah satu cuitan Ferdinand yang sempat menuai kontroversi ialah soal tudingan bahwa JK membantu kepulangan Rizieq dari Arab Saudi untuk memuluskan jalan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024. Isu tersebut dibantah pihak JK yang menganggap tuduhan itu sebatas ilmu 'cocokologi'.
Ferdinand, melalui cuitannya mengunggah tiga istilah untuk menyamarkan nama tokoh yakni Caplin, Presiden, dan Si Asu Pemilik Bus Edan.
Awalnya, dia mengakui kehebatan tokoh Caplin yang membawa uang sekoper untuk membereskan semua urusan di Arab Saudi. Menurut Ferdinand, langkah itu dilakukan Caplin untuk melancarkan agenda politik pada 2022 dan 2024.
"Hebat juga si Caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal," cuit Ferdinand pada Rabu (4/11) sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com.
Kemudian, Rudi S Kamri juga menulis sebuah tulisan berjudul 'Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan'.
(mjo/psp)