Polda Metro Jaya mengklaim mempunyai bukti bahwa laskar FPI yang terlibat bentrokan di Tol Cikampek, Senin (7/12), memiliki senjata api. Bantahan dari pihak FPI pun dinilai sebagai hoaks.
Sebelumnya, kepolisian mengaku diserang lebih dulu oleh laskar FPI dengan menggunakan senjata api. Karena ada ancaman, tembakan pun dilakukan hingga menewaskan enam anggota laskar.
Senjata api itu sempat dipamerkan oleh kepolisian saat melakukan konferensi pers terkait aksi bentrokan dengan laskar FPI, Senin (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut kepemilikan senjata api oleh anggota FPI adalah fitnah.
"Jangan mengeluarkan berita berita bohong. Itu bisa dipidana nanti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (8/12).
Pihaknya memiliki bukti kuat bahwa laskar pengawal Rizieq Shihab memiliki senjata api.
"Jadi senjata api itu gini, bahwa penyidik sudah memiliki bukti kuat bahwa si pelaku itu adalah pemilik daripada senjata api tersebut," ucapnya, tanpa membeberkan lebih jauh soal bukti kepemilikan senpi tersebut.
Yusri menuturkan penyidik juga bakal melakukan uji balistik terhadap senjata api tersebut. Sejauh ini, polisi menyebut bahwa senjata itu merupakan senjata api rakitan.
"Sekarang sedang mendalami semua, mengumpulkan bukti-bukti yang ada termasuk juga kita lakukan olah TKP, uji balistik," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman membantah ada baku tembak. Ia mengatakan Laskar FPI tidak pernah dilengkapi senjata api maupun senjata tajam.
"Kalau betul cek nomor registernya. Pasti bukan punya kami. Karena kami tidak punya akses senjata api dan tidak mungkin membeli senjata gelap," ujar dia.
Terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Abdurrahman Wahid Soko Tunggal KH Nuril Arifin atau Gus Nuril meminta aparat mengusut tuntas asal senjata api yang digunakan oleh laskar FPI itu.
"Aparat baik Polri maupun TNI, BIN dan BAIS cari di lapangan dari mana senjata itu. Identitasnya bisa diketahui, terus dari mana asalnya, dikasih siap, dipasok siapa", ujar Nuril di Ponpes-nya, Semarang, Selasa (8/12).
Mantan Panglima Pasukan Berani Mati Gus Dur itu membuka kemungkinan bahwa senpi itu berasa dari eks aparat Polri maupun TNI yang aktif di dalam organisasi itu.
"Tidak menutup kemungkinan itu dari Polri atau TNI sendiri. Karena apa, karena ada beberapa eks Polri dan TNI yang saat ini ikut bergabung di FPI. Intinya, diusut semua, dibuka semua agar publik tahu FPI itu isinya apa", tambah Nuril.
(dmr/dis/arh)