100,3 Juta Pemilih Pilkada, Tito Harap Tak Ada Klaster Covid

CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2020 19:39 WIB
Mendagri Tito Karnavian optimistis dengan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020, 9 Desember, dan berharap tak ada ledakan Covid-19.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap tidak ada penyebaran Covid-19 saat hari pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 yang berpotensi diikuti sekitar 100,3 juta orang pemilih.

Tito mengakui soal potensi risiko penularan dalam gelaran itu. Namun, ia menyampaikan pemerintah dan penyelenggara pemilu sudah berupaya menyiapkan protokol kesehatan secara maksimal.

"Kita menjaga agar semua tahapan pilkada termasuk tanggal 9 Desember besok itu tidak menjadi media penularan Covid-19 karena adanya potensi interaksi dan juga potensi kerumunan," kata Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Kapolri itu optimistis risiko penularan Covid-19 tetap dapat ditekan. Sebab, ia melihat kerja-kerja para penyelenggara pemilu selama masa kampanye sudah berjalan baik.

Tito menyebut ada sekitar 70 ribu kegiatan kampanye pada rentang waktu 26 September-5 Desember 2020. Sebanyak 2,2 persen di antaranya berujung pelanggaran, baik protokol kesehatan ataupun aturan lainnya.

"Kita melihat bahwa meskipun 2,2 persen terjadi pelanggaran protokol, namun kita melihat tidak terlalu signifikan," tuturnya.

Ia juga optimistis pemungutan suara Pilkada 2020 akan diramaikan para pemilih. Tito mengutip survei SMRC yang menyebut 83 persen responden berniat menggunakan hak pilih dan 64 persen responden menghendaki pilkada dilanjut.

"Menunjukkan ada trust dan trust atau kepercayaan ini saya kira juga terbangun di antaranya karena selama periode kampanye relatif dapat dikendalikan, tidak terjadi kerumunan yang besar yang membuat klaster-klaster baru," ucapnya.

Sebagai informasi, hari pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 berlangsung 9 September 2020. Pilkada Serentak 2020 digelar di 270 daerah dengan rincian 9 provinsi (pilgub), 37 kota (pilwalkot), dan 224 kabupaten (pilbup).

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berpakaian hazmat membantu seorang warga yang pingsan saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2020 di Kantor KPU Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (21/11/2020). Simulasi yang diselenggarakan oleh KPU Kota Surabaya dan diikuti perwakilan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman serta kemampuan petugas dalam menerapkan protokol kesehatan pada pelaksaaan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2020 untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Moch Asim/hp.Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berpakaian hazmat membantu warga saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2020 di Kantor KPU Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (21/11/2020). (ANTARA FOTO/Moch Asim)

KPU Surabaya Akan Jemput Bola Surabaya Pasien Covid-19

Terpisah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya memastikan penderita Covid-19 baik sedang isolasi mandiri maupun yang tengah dirawat di rumah sakit tetap bisa menggunakan hak pilihnya di Pilkada Surabaya, Rabu (9/12).

Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Teknis Penyelenggaraan, Soeprayitno, mengatakan akan ada petugas khusus yang jemput bola atau mendatangi warga yang sedang menjalani isolasi di lokasi tertentu maupun dirawat di rumah sakit.

"Akan ada petugas yang jemput bola dari panitia pemungutan suara terdekat," kata Nano, Selasa (8/12).

Meskipun demikian, hal itu bisa dilakukan asal keluarga pasien atau orang yang menjalani isolasi telah mengurus formulir A5 atau pindah pilih.

"Pasien di rumah sakit termasuk keluarga yang menjaga sebelumnya ditekankan mengurus formulir A5 atau formulir pindah pilih untuk memudahkan administrasi pemungutan suara," kata Nano.

Petugas KPPS terdekat, sambungnya, juga melakukan koordinasi dengan rumah sakit, tentang jumlah pemilih pasien Covid-19 maupun non Covid-19 untuk menyedikan layanan jemput bola. Para petugas KPPS itu nantinya juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Surabaya 2020 ditetapkan sebanyak 2.089.027. Mereka akan menyampaikan hak suaranya di 5.182 TPS di 31 kecamatan di Surabaya.

Dibanding Data Pemilih Sementara (DPS), jumlah DPT mengalami susut 3.899 pemilih, karena jumlah DPS sebelumnya tercatat 2.092.926 orang.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Mereka adalah paslon nomor 1, Eri Cahyadi-Armuji, dan nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.

Eri Cahyadi-Armuji diusung PDIP dan didukung PSI serta sejumlah partai nonparlemen. Sementara Machfud Arifin-Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.

(dhf, frd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER