Data IDI, Sebagian Besar Kapasitas RS Covid Sisa 10 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2020 18:50 WIB
Ketua Tim Mitigasi PB IDI menduga ruang-ruang perawatan pasien Covid-19 menipis efek dari libur panjang dan kerumunan akhir Oktober dan awal November lalu.
Sejumlah petugas tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapasitas keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rawat inap Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Indonesia, khususnya Pulau Jawa telah mencapai angka keterisian 90 persen.

Demikian pernyataan Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi dalam dalam diskusi daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lokataru Foundation, Selasa (8/12).

Kondisi tersebut terjadi setelah dalam 2-4 pekan terakhir Indonesia mengalami kenaikan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus corona (covid-19).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Occupancy rate atau angka perawatan kebutuhan pemenuhan ICU dan isolasi hampir sebagian besar di seluruh wilayah. Berdasarkan data di Jabar, Jateng, DKI, dan Jatim 90 persen adalah occupancy rate-nya," kata Adib.

Adib mengatakan pihaknya menduga penuhnya ruang-ruang perawatan untuk pasien covid-19 yang terjadi dalam dua pekan terakhir itu akibat efek libur panjang akhir Oktober hingga beberapa kerumunan yang tercipta beberapa waktu lalu.

Adib pun mengaku mendapat laporan di berbagai daerah terjadi over kapasitas atau kondisi RS yang tak lagi bisa menampung pasien Covid-19 dalam ruang isolasi rawat inap dan ICU. Pasien tersebut akhirnya terpaksa menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat darurat (IGD).

"Jadi sudah tidak ada tempat ICU dan isolasi, artinya ada overload dan over kapasitas. Sehingga banyak cerita saat ini ada yang menumpuk di IGD tidak ditangani dengan baik," kata dia.

Oleh sebab itu, Adib kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa langkah yang dapat menekan transmisi penularan virus corona adalah dari masyarakat. Ia pun meminta agar masyarakat lebih patuh dan peduli terhadap protokol kesehatan dalam masa 10 bulan pandemi di tanah air ini.

Sebab, menurutnya dengan mematuhi protokol 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, maka akan membantu menghalangi transmisi virus.

"Strategi bukan hilir kemudian peningkatan kapasitas tempat tidur RS, tapi strategi di hulu, hulunya garda terdepannya masyarakat," kata Adib.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Mohamad Adib Khumaidi,Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi. (CNN Indonesia/Melani Putri)

RS Hampir Penuh, Jabar Siapkan 15 Gedung Isolasi Pasien Covid

Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mengonfirmasi perihal melonjaknya tingkat keterisian RS rujukan Covid-19 di wilayahnya. Ia mengatakan hunian perawatan pasien Covid-19 di wilayahnya sudah mencapai 75 persen.

Oleh karena itu, pihaknya mengantisipasi dengan menyiapkan 15 gedung sebagai ruang isolasi. Dari 15 gedung tersebut, 11 di antaranya merupakan gedung pemerintah sementara empat lain adalah hotel.

"Jadi total ada 15 gedung yang kita siapkan untuk mengantisipasi libur panjang dan pilkada yang tentunya tidak kita harapkan terjadinya peningkatan (kasus)," kata pria yang karib disapa Emil itu dalam jumpa pers, Senin (7/12).

Di sisi lain, Emil mengungkapkan tingkat kematian akibat Covid-19 di Jabar di angka 1,6 persen dan kesembuhan berada di angka 80 persen.

"Tingkat kematian kita semakin sedikit dan mudah-mudahan terus kita jaga tingkat kesembuhannya. Rt (angka reproduksi) juga di bawah satu, yang memburuk hanya ruang isolasi dari rumah sakit," ujar dia.

Berdasarkan informasi di laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), total kasus terkonfirmasi hingga Selasa (8/12) berjumlah 60.444 kasus. Sebanyak 9.817 di antaranya masih dalam perawatan.

Adapun 49.656 orang dinyatakan telah sembuh dan 971 orang meninggal dunia.

Secara keseluruhan, per hari ini, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat angka akumulasi positif corona di Indonesia mencapai 586.842 orang, di mana di antaranya ada 483.497 sembuh dan 18.000 meninggal dunia.

(khr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER