Pekik Takbir pada Malam Pemulangan Jenazah Laskar FPI

CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2020 05:20 WIB
Iring-iringan ambulans jenazah enam laskar FPI dijemput pekik kalimat Takbir dari ratusan orang yang berdiri menyambut di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat.
Ilustrasi. Laskar FPI usai melakukan latihan beladiri rutin dan persiapan milad di kawasan Kemayoran. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang lelaki tiba-tiba berteriak ketika sebuah mobil ambulans melaju pelan di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat, Selasa (8/12) malam. Suaranya meninggi dan bergetar, seperti ingin menangis.

"Teman gua itu, dia mati syahid," pekik lelaki itu.

Sejurus teriakan itu, gemuruh suara Takbir dan Tahlil terdengar sahut-sahutan mengiringi kedatangan ambulans. Suara-suara itu berasal dari ratusan orang yang berdiri di Jalan KS Tubun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Allahu Akbar," pekik Takbir massa.

"La Ilaha Illallah," pekik massa lainnya.

Dari Jalan KS Tubun, ambulans itu tidak lurus ke arah Tanah Abang, melainkan mengambil arahberputar balik dan menuju Jalan Petamburan III, kawasan Markas Front Pembela Islam (FPI).

"Andi, Andi," kata seorang pria berpakaian putih saat ambulans mendekat ke Jalan Petamburan III.

Andi yang dimaksud pria itu adalah satu dari enam orang Laskar FPI yang tewas dalam bentrok dengan aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) dini hari. Nama lengkapnya, Andi Oktiwan.

Selasa malam itu, jenazah Andi adalah yang pertama tiba di Petamburan. Jenazahnya dibawa dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur setelah melalui serangkaian pemeriksaan.

Jenazah Andi, dan kelak lima jenazah lainnya, dibawa ke Petamburan untuk dimandikan dan dikafani.

Hampir setengah jam usai kedatangan ambulans yang membawa jenazah pertama itu. Ambulans kedua pun datang.

Emosi massa yang sempat teredam selama beberapa saat, kembali meluap. Gemuruh Takbir dan Tahlil kembali terdengar.

Penyerahan jenazah laskar FPI menuju Petamburan dari RS Polri KramatJati, Jakarta Timur, Selasa (7/12).Penyerahan jenazah laskar FPI menuju Petamburan dari RS Polri KramatJati, Jakarta Timur, Selasa (7/12). (Foto: CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)

Ambulans kedua itu membawa jenazah atas nama Faiz Ahmad Syukur. Pemuda ini baru merayakan ulang tahun ke-22 pada 15 September lalu.

Saat ditemui di RS Polri, Ayah dari Faiz, Suhada menyakini bahwa tindakan aparat ke anaknya dan juga Laskar lain dalam insiden tersebut merupakan bentuk extra judicial kill.

"Kami yakin ini adalah extra judicial kill sudah lah," kata Suhada. Suhada yakin anaknya tak melakukan apa yang dituduhkan polisi, termasuk soal membawa senjata.

Kedatangan ambulans berisi jenazah laskar FPI masih berlanjut. Kedatangan jenazah Faiz diikuti laju ambulans ke-tiga, ke-empat, ke-lima, hingga ke-enam. Dengan jeda kedatangan masing-masing ambulans sekitar 20 menit.

Namun demikian, sejak kedatangan jenazah pertama hingga ke-enam, suasana di Petamburan tak melulu diselimuti haru penyambutan.

Beberapa kali, massa maupun laskar di Jalan KS Tubun meluapkan amarah ke pengendara yang kebetulan lewat daerah itu dan mengambil foto ataupun video.

Saat mendapati ada yang merekam atau memotret, massa dan anggota laskar bergegas mengejar kendaraan dan meminta mereka untuk menghapus rekaman gambar yang diambil.

Tak hanya pengendara, awak media yang meliput pun dilarang mengambil foto dan video.

"Kalau ambil foto, video jangan," tutur salah seorang Laskar kepada CNNIndonesia.com, malam itu.

(yoa/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER