Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menekankan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M sebagai pilar untuk mengendalikan dan mengakhiri pandemi, ditambah dengan strategi 3T, penguatan perawatan di rumah sakit, dan vaksinasi.
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin merupakan salah satu dari tiga strategi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menangani pandemi.
Strategi pertama adalah perubahan perilaku dengan menerapkan protokol 3M yakni #pakaimasker, #cucitangan, dan #jagajarak serta 3T yakni tracing, testing, dan treatment.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, yakni perawatan di rumah sakit atau therapeutic bagi yang sudah sakit. Ketiga, yaitu strategi vaksinasi untuk orang-orang yang masih sehat.
"Oleh karena itu, saya menekankan bahwa seluruh masyarakat harus memahami bahwa ketiganya harus dilakukan secara bersamaan, tidak bisa hanya salah satu. Kita harus melakukan 3M, 3T, meningkatkan kemampuan perawatan RS kita dan mendapatkan vaksin untuk disuntikkan kepada masyarakat," kata Budi dalam keterangan pers virtual di kantor KPC PEN, Jakarta, Selasa (8/12).
Terkait kedatangan vaksin secara bertahap, Budi mengatakan bahwa saat ini sudah ada 1,2 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi yang tiba di Indonesia. Pada Desember ini juga akan datang lagi 1,8 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi, ditambah dengan 15 dosis juta dalam bentuk bahan baku curah.
"Kemudian akan ada 30 juta dosis bahan baku vaksin akan tiba pada Januari 2021, yang nantinya akan diproses menjadi 24 juta vaksin jadi oleh PT Bio Farma (Persero) yang akan jadi pada bulan setelahnya," ujar Budi.
Dia melanjutkan bahwa sektor kesehatan merupakan kunci utama dari pemulihan ekonomi. Namun demikian, pemulihan ekonomi akan sulit dilakukan apabila kesehatan masyarakat belum kembali pulih.
Program PEN membantu mengganjal agar selama di sektor kesehatan belum pulih, masyarakat masih bisa hidup dengan kecukupan. Pemerintah tidak bisa melakukan sendiri, namun membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk bersama-sama dapat menangani pandemi.
"Ini merupakan sesuatu sifatnya inklusif dan tidak mungkin berhasil sebagai program pemerintah semata. Akan berhasil jika kita melihatnya sebagai gerakan dari seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menambahkan bahwa kedisiplinan 3M merupakan hal yang tetap harus dijalani oleh masyarakat meskipun nanti akan dilakukan vaksinasi.
Masyarakat juga harus memperketat protokol kesehatan dan mewaspadai kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Disiplin protokol kesehatan adalah hal mutlak yang harus menjadi perhatian bagi segenap elemen masyarakat sebagai garda terdepan dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19," ujar dia.
(ang/fef)