Penghitungan suara Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah, di TPS 22 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari selesai dilaksanakan, Rabu (9/12) pukul 14.20 WIB. TPS 22 merupakan tempat Keluarga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan hak pilihnya di Pilkada Kota Solo 2020.
Penghitungan dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. Ketua KPPS 22, Toto Saronto mengatakan total DPT di TPS tempatnya bertugas mencapai 314 orang. Dari Total DPT tersebut hanya 208 warga yang menyalurkan suaranya secara sah.
"Surat suara tercoblos 208, yang tidak sah 13," katanya usai penghitungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui tingkat partisipasi warga di Pilkada 2020 jauh menurun dibanding kegiatan-kegiatan pemilu sebelumnya di wilayah tersebut.
"Tingkat partisipasinya kalau saya lihat memang menurun ya," katanya.
Selain 13 suara tidak sah, Toto menyebutkan ada 106 warga yang tidak hadir ke TPS. Total warga yang tidak menggunakan hak pilihnya di TPS 22 dengan demikianlah mencapai 119 orang atau 37,8 persen.
Toto tak menyebut berapa persen penurunan partisipasi warga di Pilkada kali ini. Namun, ia menduga warga enggan mendatangi TPS karena takut tertular Covid-19.
"Selain itu kebanyakan warga di sini kan merantau. Dari 106 orang yang tidak datang itu ada 50-an yang kerja di luar kota," katanya.
Dari penghitungan suara sah di TPS 22 ini, Pasangan Calon nomor urut 1, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dinyatakan menang cukup telak dengan perolehan 171 suara atau sekitar 82,2 dari total suara sah. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Bagyo Wahyono-FX Supardjo hanya meraup 24 suara atau sekitar 11,5 persen.
![]() |
Pasangan calon Pilkada Kota Solo nomor urut 2 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo) mengaku bakal merangkul seluruh partai politik (parpol) yang ada di Kota Solo bila keduanya memenangkan kontestasi politik kali ini.
Hal itu dikatakan Bagyo usai selesai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (9/12). Bagyo tiba sekitar pukul 07.50 WIB pagi tadi dengan didampingi istrinya Agustini Pribadi. Pada kesempatan tersebut ia mengenakan batik bermotif truntum dan peci hitam.
"Kalau Tuhan mengizinkan kami BaJo duduk di balai kota, saya akan rangkul juga (Gibran-Teguh Prakosa). Saya juga harus mengayomi semua parpol," kata Bagyo dilansir dari Antara, Rabu (9/12).
Tak hanya itu, Bagyo mengaku BaJo nantinya bakal mengakomodasi seluruh aspirasi dari masyarakat dan partai politik. Berangkat dari jalur independen alias mandiri, Bagyo pun yakin bahwa dirinya bakal mampu membawa tanah kelahirannya menuju kota metropolitan.
BaJo maju sebagai paslon independen atau tanpa usungan partai politik, setelah sedikitnya 10 ribu surat dukungan BaJo telah dinyatakan memenuhi syarat setelah melalui proses verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo pada beberapa waktu lalu.
"Independen ini saya berjuang untuk rakyat yang membutuhkan keadilan. Harapannya siapapun yang menang, bisa membuat Kota Solo lebih baik lagi, entah saya apa Gibran. Kalau harapannya saya menang, 'menang tanpo ngasorake' atau menang tanpa merendahkan," kata dia.
Pada kesempatan tersebut ia sekaligus mengimbau kepada para pendukungnya untuk tetap kondusif dan damai dalam melakukan serangkaian acara kontestasi pilkada serentak 2020 ini. Ia meminta agar tidak ada anarkisme antar pendukung paslon, bila hasil penetapan suara sudah dibacakan.
"Siapapun yang memang dan kalah harus legowo, jadikan semua saudara. Tidak ada benturan, gesekan. Keputusan apapun kami terima, selama tidak ada kecurangan," pungkas Bagyo.
Dalam Pilwalkot Solo ini, paslon independen Bajo bakal bersaing memperebutkan kursi kepala daerah Kota Solo dengan paslon dari kader PDIP Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Lihat juga:LIVE REPORT: Pilkada Serentak 2020 |