PDIP: Isu Politik Dinasti Tak Hambat Gibran dan Bobby Menang

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 08:04 WIB
Sekjen PDIP menyatakan isu politik dinasti yang diembuskan pada Pilkada 2020 tak mempan karena keunggulan Gibran dan Bobby di Solo dan Medan versi quick count.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristianto menyatakan isu politik dinasti tak menghambat kemenangan putra dan menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo dan Bobby Nasution di Pilkada Medan 2020 berdasarkan versi hitung cepat (quick count).

Menurutnya, kemenangan Gibran dan Bobby sekadar bukti dari kedaulatan rakyat dalam menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpin di Pilkada 2020.

"Kemenangan ini adalah bukti kedaulatan rakyat dalam melihat sosok calon pemimpin daerah. Keduanya menunjukkan semangat dan komitmen yang serius dan teguh, walau banyak upaya menghambat. Misalnya lewat kampanye negatif terkait politik dinasti," kata Hasto dalam keterangan resminya, Kamis (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menilai strategi kampanye negatif berupa isu politik dinasti sangat tak bisa dibanggakan dalam ajang pemilu. Menurutnya, strategi itu sengaja dilakukan agar rakyat tak bisa melihat keduanya memiliki kapasitas sebagai pemimpin muda.

"Namun Gibran dan Bobby tidak menunjukkan sedikitpun lemah semangat atas hal itu. Sebaliknya keduanya justru membuktikan diri sebagai pemimpin yang berani serta mau bertempur membuktikan diri," kata dia atas keunggulan dua kerabat Jokowi yang juga kader PDIP tersebut.

Di sisi lain, Hasto mengatakan keunggulan Gibran dan Bobby telah menambah daftar kader-kader muda potensial yang dihasilkan sistem kaderisasi PDIP.

Ia menilai kemenangan Gibran dan Bobby juga membuktikan bahwa masyarakat memiliki optimisme keduanya sebagai sosok yang bisa membawa perubahan di Kota Solo dan Medan ke arah yang lebih baik.

"Jauh lebih bermakna dibanding kampanye negatif politik dinasti maupun isu lainnya. PDI Perjuangan mengapresiasi kedewasaan politik masyarakat yang sangat membanggakan, di tengah upaya berbagai kekuatan politik mengarahkan rakyat lewat strategi disrupsi negatif," kata Hasto.

Hasto lantas berharap Gibran dan Bobby bisa menyelesaikan persoalan kesehatan dan ekonomi di Kota Solo dan Medan imbas dari pandemi virus Corona. Apalagi, DPP PDIP sendiri sudah memberi bekal terkait tata kelola pemerintahan yang antikorupsi melalui program sekolah partai yang wajib diikuti para calon diusung beberapa waktu lalu.

"Kami juga mengingatkan, walau quick count dan real count sementara sudah menunjukkan arah kemenangan, namun masih ada beberapa fase yang harus dilalui sebelum penetapan pemenang dan dilantik. Sehingga momen saat ini penting untuk mengawal proses rekapitulasi suara," kata dia.

Hasil penghitungan cepat yang dilakukan lembaga Charta Politika menunjukkan pasangan calon wali kota dan wali kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rachman berhasil unggul dengan 55,29 persen suara. Sementara rivalnya, Akhyar-Salman mengantongi 44,71 persen suara.

Sementara itu, Charta Politika pun menunjukkan bahwa pasangan Gibran-teguh Prakosa unggul telak dengan 87,15 persen di Pilkada Solo. Sementara rivalnya, pasangan Bagyo Wahono-FX Supardjo (BaJo) kalah telak karena hanya mampu mengeruk 12,85 persen suara.

Meskipun demikian, hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei tidak mewakili hasil resmi Pilkada 2020. Sebab, KPU akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari tingkat TPS, kecamatan hingga kabupaten/Kota sebagai hasil resmi Pilkada 2020.

(rzr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER