Polisi Gelar Rekonstruksi, FPI Tuntut Bentuk Tim Independen

CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2020 13:25 WIB
FPI tak mempersoalkan polisi menggelar rekonstruksi penembakan enam anggota laskar. Namun mereka menuntut pemerintah membentuk tim pencari fakta independen.
Sejumlah anggota kepolisian memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar FPI di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Pawiro mendesak pemerintah segera membentuk tim pencari fakta independen untuk menginvestigasi kasus penembakan enam laskar pengawal Rizieq Shihab oleh polisi.

Pernyataan Sugito merespons pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya yang telah menggelar rekonstruksi di tempat kejadian perkara di sekitar KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12) dini hari.

"Silakan kepolisian melakukan rekonstruksi internal, tapi kami dari FPI menuntut supaya diberikan hak ada rekonstruksi ulang yang nantinya dari tim pencari fakta independen," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugito mempertanyakan klaim polisi yang mengaku telah menemukan dua pucuk senjata api dan senjata tajam lain di mobil anggota laskar dalam insiden tersebut.

Tim pencari fakta independen, kata Sugito, nantinya akan menjawab kepemilikan senjata tersebut apakah milik anggota laskar atau hanya sekadar klaim polisi. Tim sekaligus akan mengklarifikasi bahwa senpi tersebut jenis rakitan atau resmi.

Dia meminta bukti yang ditunjukkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran sesaat setelah kejadian. Bukti itu menurutnya harus bisa dipastikan dan tidak berubah.

"Kalau memang rakitan siapa yang merakit. Itu bisa dilacak. Kan ada registrasinya, dan itu kemarin kan sudah diperlihatkan oleh Kapolda Metro Jaya," kata Sugito.

Selain itu, Sugito menyatakan bahwa pihaknya juga tak pernah diundang untuk menghadiri rekonstruksi tersebut.

"Saya sampai sekarang belum pernah tahu ada undangan," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Umum FPI Munarman menilai langkah polisi sejauh ini justru semakin menggelikan dan aneh. Dia menyebut polisi telah melakukan akrobat yang luar biasa terkait insiden itu.

Munarman meminta tak ada rekayasa dan fitnah kepada keenam anggota laskar yang telah meninggal tersebut. Menurutnya, mereka hanya pemuda lugu yang tengah mengabdi dan menjaga keselamatan guru mereka.

"Makin lucu toh akhirnya. Karena akrobatnya sudah luar biasa, jadi makin aneh saja proses yang berjalan," kata Munarman.

Polisi telah menggelar rekonstruksi insiden bentrok yang menewaskan enam anggota laskar saat mengawal Imam Besar FPI, Rizieq Shihab pada Senin (7/12) pekan lalu. Rekonstruksi salah satunya memperagakan bahwa polisi akhirnya menembak mati empat anggota laskar yang diduga melakukan perlawanan.

(thr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER