Jasamarga: 23 CCTV Gangguan Teknis saat Bentrok FPI-Polisi

CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2020 13:50 WIB
Dirut Jasa Marga mengungkap ada 23 CCTV yang tak merekam peristiwa bentrok FPI-polisi karena mengalami gangguan teknis.
Ilustrasi. Sebanyak 23 CCTV mengalami gangguan teknis saat bentrok FPI-polisi. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalismaa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur menyatakan ada 23 CCTV atau kamera pengawas yang tak merekam peristiwa bentrokan polisi dengan laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat, pada Senin (7/12) dini hari.

CCTV yang tidak merekam itu, kata Syukur, ada di sepanjang KM 43-KM 72 karena terhambat kendala teknis.

"CCTV-nya tetap berfungsi tapi pengiriman datanya itu terganggu. Hanya 24 CCTV dari KM 49 sampai 72. Itu hanya yang di lajur, di gerbang, dan lain-lainnya sebelumnya itu semua ada. Jadi hanya 23 (CCTV)," kata Syukur usai memenuhi panggilan Komnas HAM, di Gedung Komnas HAM RI, Jakarta Pusat, Senin (14/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu dia memastikan ada pencatatan sesuai prosedur perusahaan publik yang bisa dipertanggungjawabkan berkaitan dengan CCTV yang tidak berfungsi saat perkara itu terjadi.

"Unsur-unsur semua yang terjadi di lapangan itu tertulis dan terekam," kata dia.

Syukur juga memastikan tak ada CCTV yang rusak seperti yang banyak diberitakan sebelumnya. Ia menegaskan bahwa CCTV itu tidak rusak, hanya sedang mengalami kendala teknis.

Sebanyak 23 CCTV di jalur KM 43 hingga 72 itu mengalami kendala gangguan pengiriman data sehingga tak bisa merekam kejadian selama beberapa jam.

"Kalau kemudian mengenai CCTV yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya berfungsi," katanya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena CCTV harus diperbaiki saat kondisi hujan. Ketika hujan, CCTV harus dideteksi menggunakan satu alat yang memakan waktu.

"Kemudian berapa jam kemudian sekitar 24 jam itu sudah berfungsi lagi," tuturnya.

Dalam bentrokan tersebut, enam anggota Laskar FPI tewas ditembak aparat polisi karena dianggap melawan dan hendak melukai petugas. Namun, pihak FPI membantah melakukan penyerangan terlebih dahulu ketika para laskar tersebut mengawal Rizieq Shihab.

Polisi pun menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadi, mulai dari samurai hingga senjata tajam. Sekretaris FPI Munarman menegaskan para Laskar FPI tak membawa senjata tajam maupun pistol.

Sementara pihak Jasamarga sempat menyampaikan bahwa CCTV dari KM 49 sampai KM 72 mati sejak Minggu (6/12). Puluhan CCTV tersebut baru kembali menyalah pada Senin (7/12) sore.

(tst/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER