Ridwan Kamil Merasa Sehat Usai Jalani Uji Klinis Vaksin Covid

CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2020 21:47 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kondisinya dan juga pimpinan Forkompida Jabar cukup sehat usai  menjalani uji klinis vaksin corona fase III.
Ridwan Kamil mengklaim dalam kondisi sehat usai menjalani uji klinis vaksin corona fase III. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali melaksanakan rangkaian uji klinis vaksin covid-19 fase III dari produsen Sinovac, China di Puskesmas Garuda, Kota Bandung. Emil, sapaan akrabnya, menjalani pengambilan sampel darahnya untuk pemeriksaan antibodi dan kesehatan pasca imunisasi vaksin kedua pada tiga bulan lalu.

Emil mengaku hingga saat ini ia dan pimpinan Forum Pimpinan Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Jabar dalam kondisi sehat usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.

"Kami sampai hari ini, khususnya Forkompimda yang menjadi relawan melaporkan semua sehat. Tidak ada kendala sakit. Kami juga berkali-kali di-swab Alhamdulillah negatif, apakah karena vaksin atau tidak belum bisa disimpulkan tapi yang kami rasakan itu faktanya," kata dia, Senin (14/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Emil, tim uji klinis masih akan melakukan pengambilan sampel darah kembali pada Maret 2021 mendatang. Dengan adanya pengambilan sampel ketiga tersebut katanya, relawan akan diambil lagi darah Maret mendatang.

"Jadi, yang tadinya akan kami sampaikan pengumuman berhasilnya atau tidak (uji klinis) vaksin Covid-19 ini pada Desember, kemungkinan akan diundur jadi Maret. Karena BPOM ingin memastikan kandungan dari antibodi kita," tuturnya.

"Saya tentunya memberikan berita ini, sehingga kepada warga mari 3M karena vaksin tidak secepat yang kita harapkan," tambah mantan Wali Kota Bandung itu.

Sebelumnya tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Universitas Padjajaran (Unpad) menyatakan uji klinis fase III vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang saat ini sedang dilakukan berlangsung dengan baik. Sejauh ini tak ada efek samping serius yang muncul pada penerima vaksin.

"Sejauh ini alhamdulillah efek samping dan sebagainya tidak ada yang serius. Memang efek imunisasi secara umum saja," kata tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Unpad dokter Sunaryati Sudigdoadi dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (12/12).

Efek imunisasi yang umum diketahui berdasarkan WHO meliputi demam ringan, lengan yang sakit dan biasanya bersifat sementara.

Sunaryati menyebut peneliti rutin melakukan kontak dan pemeriksaan terhadap para relawan penerima vaksin. Tercatat terdapat 1.620 relawan yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.

Meski tak ada efek samping serius, hasil uji coba klinis ini baru diketahui pada akhir Januari mendatang. Pasalnya, untuk mendapatkan hasil efikasi dan efektivitas vaksin dibutuhkan pemantauan hingga 6 bulan setelah peserta menerima suntikan vaksin yang kedua.

"Sebanyak 540 relawan pertama akan dievaluasi di akhir bulan ke enam yaitu di akhir Januari. Kami mengharapkan masyarakat sabar menunggu," kata Sunaryati.

Nantinya, setelah hasil uji coba fase III diketahui, tim uji klinis akan memberikan laporan ke Badan POM. Setelah itu, diharapkan Badan POM dapat memberikan izin darurat penggunaan vaksin. Hasil uji klinis fase III juga akan digabungkan dengan hasil uji klinis enam negara lainnya.

Jika izin edar dan juga sertifikasi halal dari MUI didapatkan, vaksin ini akan langsung didistribusikan oleh Kementerian Kesehatan. 

(hyg/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER