Calon Bintara Malut Meninggal Tak Wajar, Keluarga Lapor Polda

CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2020 10:08 WIB
Kabid Humas Polda Malut menyatakan pihaknya telah menerima laporan dari keluarga MRA, juga telah melakukan penyelidikan penyebab kematian siswa bintara itu.
Ilustrasi jenazah. (Istockphoto/Nito100)
Ternate, CNN Indonesia --

Keluarga Siswa Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Maluku Utara, MRA (19), mengadukan dugaan kematian sang kerabat, Senin (14/12).

Aduan dugaan kematian akibat tak wajar itu dilaporkan keluarga MRA ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Malut, Senin kemarin.

Keluarga mengatakan MRA tutup usia di RSUD CB 29 November lalu. Menurut keterangan polisi, ia sempat mengeluh pusing saat mengikuti pembinaan fisik. MRA lalu diberi pertolongan pertama tenaga medis SPN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, MRA dirujuk ke RSUD Sofifi dan dilanjutkan ke RSUD CB di Ternate. Namun, nyawanya tak dapat ditolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.30 WIT.

Ibu kandung MRA, Achnet K Muksin kepada wartawan mengatakan pihaknya membuat laporan dengan empat poin pengaduan untuk Bidang Profesi dan Pengamanan di Polda Malut.

Pertama, kematian MRA dinilai tak wajar lantaran ada tanda kekerasan di sejumlah bagian tubuhnya.

Kedua, ketidakpuasan pihak keluarga atas laporan Biro SDM Polda Malut ke Mabes Polri bahwa MRA mengidap epilepsi dan Covid-19 sehingga dimakamkan dengan protokol pemulasaran jenazah Covid-19, yang mana adalah tidak benar.

Ketiga, keluarga mendapat informasi MRA telah jatuh sakit sejak 26 November 2020 dan meminta izin untuk diistirahatkan. Namun pihak SPN justru tak mengindahkan permintaan tersebut.

"Soal ini kami juga menuntut Kepala SPN. Dan yang keempat, sampai saat ini hasil visum dari RSUD Chasan Boesoirie tidak diberikan ke keluarga. Kami ingin itu diberikan," kata Achnet.

Ibu kandung MRA, Achnet K. Muksin saat membuat aduan soal kecurigaan adanya tindak kekerasan yang mengakibatkan kematian MRA ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Malut.Ibu kandung MRA, Achnet K Muksin menunjukkan foto-foto kondisi jenazah korban saat melakukan pelaporan ke Propam lewat Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Maluku Utara, Senin, 14 Desember 2020. (CNN Indonesia/Sahril)

Selain Polda Malut dan Kepala SPN, pihak keluarga juga menuntut pihak dokter dari RSUD CB karena membuat diagnosis MRA mengidap epilepsi dan Covid-19.

"Kiriman WhatsApp laporan Polda ke Mabes itu berdasarkan diagnosa dari Dokter Endang bahwa almarhum mengidap penyakit epilepsi dan Covid-19," ujarnya.

"Dari pihak SPKT Polda Malut sudah menerima laporan tersebut dan dari Polda tinggal menunggu hasil rapat dan selidiki lalu kemudian orangtua korban dipanggil kembali untuk mengklarifikasi," sambung Achnet.

Ia pun berharap atas pengaduannya tersebut, Propam bisa segera melakukan penyelidikan terkait kematian anaknya tersebut.

"Apabila dari pihak Propam tidak mengindahkan maka dari pihak keluarga menggunakan pengacara," kata Achnet.

Terpisah, Kabid Humas Polda Malut AKBP Adip Rojikan mengonfirmasi bahwa ada laporan dari pihak keluarga mendiang MRA.

"Iya, memang benar ada laporan dari pihak keluarga almarhum menjumpai petugas Propam yang ada di SPKT," ucapnya.

Meskipun demikian, ia memastikan dengan atau tanpa aduan dari pihak keluarga pun tim Polda Malut sudah melakukan penyelidikan dugaan kematian MRA>

"Dari Polda Malut sebenarnya tanpa ada aduan dari pihak keluarga itu Polda sudah melakukan langkah-langkah (penyelidikan), yang sebenarnya dari langkah-langkah itu sudah ditemukan hasil," kata Adip.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah internal dengan teman-teman sekamarnya, teman satu peleton, pihak-pihak yang saat itu ada di lokasi kejadian dan orang ataupun temannya yang menolong saat kejadian. Intinya saksi-saksi pada saat itu kita sudah ambil keterangan," sambungnya.

Adip menambahkan, saat ini Kabid Propam sedang melakukan tugas luar. Oleh karena itu, ia akan memberikan keterangan terkait hasil penyelidikan dugaan penyebab kematian MRA setelah berkoordinasi dengan Kabid Propam.

(iel/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER