Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok mencatat rekor tertinggi partisipasi warga di Pilkada 2020 kendati digelar di tengah pandemi Covid-19.
Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna menyebut, angka partisipasi pemilih di Pilkada Kota Depok 2020 mencapai 62,79 persen atau naik 6,64 persen dari Pilkada sebelumnya pada 2015.
"Kita berada di partisipasi angka 62,79 (persen). Itu adalah rekor tertinggi selama pilkada terjadi," kata Nana dalam Rapat Pleno virtual rekapitulasi penghitungan suara KPU seperti dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Nana, angka itu sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak kali pertama Pilkada digelar di Kota Depok pada 2005. Depok terhitung telah empat kali menggelar pesta demokrasi lima tahunan tersebut, masing-masing pada 2005, 2010, 2015, dan 2020.
Namun demikian, Nana mengakui bahwa angka partisipasi tersebut masih di bawah target partisipasi yang diharapkan KPU sebesar 77,5 persen.
"Kami ingin menyampaikan bahwa ini menjadi koreksi. Kami memang menargetkan, 77,5 persen," kata dia.
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat KPU Kota, telah menetapkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budihartono sebagai pemenang usai memperoleh 415.657 suara pemilih atau 55,45 persen.
Jumlah itu selisih hampir 10 persen dengan rival mereka, nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia yang meraih 332.689 suara atau 44,45 persen.
"Data perolehan suara pasangan calon, pasangan calon nomor urut satu, 332.689. Pasangan calon nomor urut dua, 415.657," kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Depok, Kholilullah dalam rapat tersebut, Selasa (15/12).
Pilkada Kota Depok diikuti dua pasangan calon yakni Pradi - Afifah yang didukung PKS, Demokrat, PPP dan Idris - Imam yang didukung Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PAN, dan PSI.
(thr/psp)