Angka tambahan harian covid-19 di Indonesia saat ini diperkirakan sudah sekitar 20 ribu. Rendahnya kapasitas testing membuat tambahan kasus positif setiap harinya tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
Saat ini tambahan harian kasus postif berada angka sekitar 6.000. Tertinggi pada 3 Desember lalu saat ada tambahan 8.369 kasus. Untuk hari ini kasus positif sebanyak 7.751 kasus.
Karena itu Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai kondisi pandemi virus corona di Indonesia belum membaik. Bahkan, ia menilai, sesungguhnya kondisi Indonesia lebih buruk dari data yang dipaparkan pemerintah setiap harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus harian kita itu sudah menyentuh paling minimal udah 20 ribu kasus per hari. Artinya kapasitas testing kita jauh dari mendeteksi kasus harian yang sedemikian seriusnya," kata Dicky dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (19/12).
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19, jumlah orang yang diperiksa di Indonesia secara kumulatif sampai dengan Sabtu (19/12) baru 4.507.874 orang yang dites. Sedangkan, jumlah spesimen yang diperiksa 6.738.451 unit.
Angka itu masih di bawah standar kapasitas testing yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Seperti diketahui, standar jumlah test per wilayah disesuaikan dengan kepadatan populasi. Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 267 juta jiwa, maka diperlukan testing sebanyak 267 ribu orang per pekan.
Lebih lanjut, Dicky mengatakan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 pemerintah perlu memerlukan sinergitas dan tahapan pengendalian pandemi. Pemerintah juga diminta tidak hanya mengandalkan vaksin untuk menyelesaikan masalah pandemi ini.
"Tidak ada jalan tunggal, tidak bisa hanya testing saja, hanya tracing, atau hanya vaksin," ujar Dicky.
"Ini semua memerlukan sinergitas dan terutama ada yang namanya tahapan-tahapan dalam pengendalian pandemi. Yang tidak bisa tidak itu adalah, harus kita lakukan secara berurutan, misalnya testing harus dilakukan sebelum ada tracing, tidak akan ada tracing yang baik kalau tidak ada testing yang baik," ungkapnya menambahkan.
Sampai dengan Sabtu (19/12), jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 657.948 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 536.260 dinyatakan sembuh, dan 19.659 meninggal dunia.
(sur/dmi/sur)