Satgas Covid-19 meminta pemerintah daerah segera melakukan penyesuaian demi melindungi daerah masing-masing, mengingat masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 sudah semakin dekat. Salah satunya, dengan mewajibkan pelaku perjalanan untuk bepergian dalam kondisi sehat.
"Dengan upaya screening melalui swab antigen yang diakui sebagai alat screening Covid-19 oleh WHO (World Health Organization)," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada Kamis (17/12), saat mengawali keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Meski terkesan sulit, kata Wiku, masyarakat harus menyadari bahwa berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bertujuan untuk melindungi masyarakat, serta mencegah lonjakan penularan Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belajar dari pengalaman terdahulu, kasus Covid-19 tercatat meningkat signifikan setiap usai libur panjang.
"Satgas menghimbau masyarakat dapat patuh, sehingga kebijakan yang dikeluarkan dapat berjalan dengan efektif," kata Wiku.
Ia mengingatkan, jika terjadi lonjakan kasus aktif, maka akan menyebabkan efek domino, seperti pengurangan kapasitas tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi dan ruang ICU. Di beberapa daerah, kapasitas itu sudah terisi sampai di atas 70 persen.
Selain itu, dengan jumlah pasien yang semakin bertambah akan memperberat tugas para tenaga medis, serta memperbesar potensi kasus positif Covid-19.
"Dan yang paling kita khawatirkan adalah bertambahnya korban jiwa akibat Covid-19," ujar Wiku.
Wiku pun kembali meminta agar masyarakat tak abai dan tetap #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan dengan sabun, serta #jagajarak menghindari kerumunan. Protokol ini dinilai harus menjadi kebiasaan baru masyarakat.
(rea)