Testing Harian Rendah, Rekor Positivity Rate RI 27,6 Persen

CNN Indonesia
Senin, 21 Des 2020 20:42 WIB
Angka positivity rate harian Indonesia pada Senin (21/12) yakni 27,6 persen mencatatkan rekor tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 menjejak sejak Maret 2020.
Petugas Dinkes Puskesmas Pulogadung melakukan tes swab pedagang di kawasan Cipinang Kebembem, Jakarta Timur, Jumat, 19 Juni 2020. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angka testing spesimen dan jumlah orang yang diperiksa terkait infeksi virus corona menurun pada Senin (21/12) hari ini. Akan tetapi meski jumlah testing turun, temuan kasus positif Covid-19 justru terus bertambah.

Per hari ini menurut data Satgas Covid-19, pemeriksaan spesimen tercatat sejumlah 37.445 dan pemeriksaan orang sebanyak 24.753. Dalam sepekan terakhir, pemeriksaan hari ini merupakan yang terendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari uji berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada 24.753 orang tersebut, ditemukan sebanyak 6.848 kasus positif baru. Jika dihitung manual dengan membagi kasus positif dan jumlah pengetesan pada orang, didapatkan angka positivity rate harian sebesar 27,6 persen.

Positivity rate atau rasio positif berguna mengukur sejauh mana transmisi Covid-19 di satu daerah berdasarkan hasil testing. Semakin tinggi angkanya maka kian banyak pula penularan yang mungkin terjadi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas positivity rate Covid-19 adalah 5 persen. Dan persentase harian Indonesia seringkali di atas standar WHO.

Positivity rate harian Senin (21/12) hari ini merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia sejak Maret 2020. Rekor positivity rate harian sebelumnya yakni pada 7 Desember sebesar 26,67 persen.

Saat itu, sebanyak 26.873 spesimen diperiksa dan pemeriksaan PCR pada orang rendah, hanya sebanyak 21.572. Pada saat yang sama, ditemukan sebanyak 5.754 kasus positif di Indonesia.

Perlu diketahui, jumlah testing Covid-19 pada orang menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), semestinya 1/1000 penduduk dalam satu pekan.

Dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa, maka idealnya pemeriksaan orang sebesar 270 ribu dalam satu pekan.

Menurut perhitungan CNNIndonesia.com berdasarkan data Satgas Covid-19 ter tanggal 14 Desember-21 Desember, Indonesia telah memeriksa 282.296 orang dalam sepekan. Angka ini berarti telah melampaui target WHO, meskipun pada beberapa waktu pemeriksaan sempat turun.

Rinciannya, pada 14 Desember, jumlah pemeriksaan spesimen sebanyak 42.006 spesimen dan jumlah orang yang diperiksa 29.376.

Pada 15 Desember jumlah pemeriksaan spesimen meningkat sebanyak 60.700, dan pemeriksaan pada orang sebanyak 38.849.

Infografis Waspada Corona MenggilaInfografis Waspada Corona Menggila. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Kemudian pada 16 Desember, pemeriksaan spesimen sebanyak 61.291, dan pemeriksaan orang sebanyak 36.592 orang.

Pada 17 Desember pemeriksaan spesimen sebanyak 60.629, dan pemeriksaan orang sebanyak 43.461 orang.

Pada 18 Desember pemeriksaan spesimen sebanyak 67.678, dan pemeriksaan orang 38.514.

Kemudian pada 19 Desember pemeriksaan spesimen sebanyak 63.768, dan pemeriksaan orang 41.914.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada 20 Desember menurun sebanyak 48.134, dan jumlah orang yang diperiksa 28.837.

Terakhir pada hari ini, 21 Desember pemeriksaan spesimen 37.445 dan pemeriksaan orang sebanyak 24.753.

Sebagai catatan, satu orang positif Covid-19 bisa diperiksa spesimennya beberapa kali menggunakan PCR sebagai tindak lanjut atau pemeriksaan follow up. Sehingga jumlah pemeriksaan spesimen jauh lebih banyak dari pemeriksaan pada orang.

Hingga hari ini, tambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.848 kasus, sehingga terakumulasi total 671.778 kasus Covid-19. Dari total itu, sebanyak 546.884 sembuh, 20.085 kasus meningal dunia, dan 104.809 masih merupakan kasus aktif yang membutuhkan perawatan.

(mln/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER