Misteri 50 Ribu Paket Bansos Terbengkalai di Pulogadung

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 07:50 WIB
Polisi masih menyelidiki ada tidaknya dugaan tindak pidana terkait bansos yang terbengkalai di sebuah gudang di Pulogadung, Jakarta Timur.
Ilustrasi paket bantuan sosial (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 50 ribu paket bantuan sosial (bansos) yang berisi bahan pokok ditemukan terbengkalai di salah satu gudang Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Gudang tersebut merupakan milik PT Penco Pangan Utama. Perusahaan itu tidak memiliki kerja sama dengan Kementerian Sosial meskipun mengenakan kemasan karung bansos bercorak merah-putih. Polisi lantas mengusutnya.

Karung bercorak merah putih sendiri identik dengan bansos dari Presiden Jokowi kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan panggil beberapa orang lagi. Hari ini baru beberapa pegawai, tiga sampai empat pegawai yang sudah kami minta keterangan," kata Kanit Reskrim Polsek Cakung Iptu Stevanus Leonard Johannes di Jakarta seperti dikutip Antara, Senin (21/12).

Polisi sudah mendatangi lokasi gudang penyimpanan tersebut. Diperkirakan ada sekitar 50 ribu paket bansos yang disiapkan sejak tiga bulan lalu.

Stevanus mengatakan tiap kemasan bansos berisi 10 kilogram beras, 10 bungkus mie instan, sembilan kaleng kecil sarden, dua liter minyak goreng, dan satu botol saus sambal.

"Mereka sudah siapin tetapi kelebihan stok di sana [Kemensos], akhirnya dia jual ke pedagang besar, supaya tidak rugi," kata Stevanus.

Pihak kepolisian belum banyak menjelaskan ihwal ada tidaknya dugaan tindak pidana penemuan bansos terbengkalai tersebut. Terlebih, semuanya belum kedaluwarsa.

Berdasarkan hasil keterangan pegawai, kata dia, paket terbengkalai berbulan-bulan lantaran belum ada kejelasan kerja sama antara perusahaannya dengan Kemensos terkait penyaluran ke masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Meskipun paket bansos terbengkalai selama tiga bulan, proses pengawasan kelayakan produk tetap dimonitor pengelola gudang.

"Jadi mereka [perusahaan] yang beli sendiri, mau menyediakan tetapi di sana [Kemensos] sudah full [bantuannya], akhirnya mereka jual sendiri saja biar tidak rugi," ucap Stevanus.

Stevanus memastikan belum ada aliran dana dari pemerintah yang masuk ke pengadaan bansos di perusahaan yang bergerak di bidang pangan dan pergudangan tersebut.

"Sejauh ini belum ada uang negara masuk ke sini. Belum ada," katanya.

"Sampai sejauh ini kami masih dalam proses penyelidikan, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," tukas Stevanus.

(mjo/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER