Satgas Penanganan Covid-19 Nasional mengimbau umat Nasrani untuk merayakan hari raya Natal dengan aman. Masyarakat diharapkan tetap peka terhadap protokol kesehatan selama rangkaian perayaan Natal 2020.
Hal tersebut disampaikan juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. Ia meminta perayaan Natal tetap khidmat dan aman dari risiko penularan virus Corona.
"Perayaan hari raya tidak harus meriah. Saya minta kepada pemuka agama Kristiani untuk dapat mematuhi surat edaran menteri agama sehingga ibadah natal bisa dijalankan dengan aman, bebas dari Covid-19, dan khidmat" ujar Wiku dalam keterangan pers, Selasa (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kesempatan yang sama Wiku juga meminta kehati-hatian masyarakat jika melakukan perjalanan dengan transportasi umum selama momen libur Natal dan tahun baru.
Ia menyinggung kerumunan yang kerap terjadi saat masyarakat mengantre rapid test di fasilitas transportasi sebagai syarat perjalanan.
"Terjadi kerumunan di fasilitas transportasi umum yang harusnya bisa dihindari. Jangan sampai dalam upaya meraih hasil testing, masyarakat melanggar protokol kesehatan dan tertular Covid-19," tambah Wiku.
Wiku menyebut kedisiplinan masyarakat untuk menjalani tes tidak bisa jadi pengecualian untuk berkerumun dan tidak menjaga jarak.
"Masyarakat tidak boleh berkerumun atas alasan apapun" tegasnya.
Pemerintah melalui Satgas Covid-19 pun berulang kali mengimbau masyarakat untuk menghabiskan momen libur Natal dan tahun baru untuk berdiam di rumah saja. Hal tersebut disampaikan melihat tren penambahan kasus Covid-19 di momen-momen libur panjang sebelumnya.
Masyarakat diminta tidak abai menerapkan protokol kesehatan 3M dalam situasi apapun. Protokol tersebut mencakup memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
(fjr/fjr)