Presiden Joko Widodo baru saja melakukan kocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Empat menteri dicopot dan ada beberapa nama baru untuk menggantikannya.
Perombakan kabinet sebenarnya sudah disinggung Presiden Jokowi sejak Juni lalu. Kala itu, Jokowi mengeluhkan kinerja anggota kabinet yang masih biasa-biasa saja di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Jokowi marah dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Juni lalu. Dia menganggap masih ada menteri dan pimpinan lembaga negara yang tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harus ngomong apa adanya. Enggak ada progress yang signifikan, enggak ada," kata Jokowi.
Dalam rapat itu, suara Jokowi beberapa kali terdengar meninggi. Ia juga mengancam akan melakukan reshuffle jika kinerja menteri dan lembaga masih biasa-biasa saja.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi kala itu.
![]() |
Jokowi sempat menyinggung penyerapan anggaran kesehatan yang masih cenderung minim. Dia menyayangkan hal itu karena saat ini virus corona masih mewabah.
Selain itu, Jokowi juga mengeluhkan bantuan terhadap UMKM yang masih belum maksimal. Padahal, banyak pelaku ekonomi yang babak belur dihajar pandemi virus corona dan butuh bantuan dari pemerintah.
"Saya berikan contoh, bidang kesehatan itu dianggarkan Rp75 triliun, itu baru keluar 1,53 persen, uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua," kata Jokowi Juni lalu.
Belum habis masalah pengendalian pandemi Covid-19, Jokowi harus menghadapi kenyataan bahwa dua menterinya tersangkut kasus dugaan korupsi. Mereka adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.
Edhy Prabowo tersangkut dugaan korupsi terkait izin ekspor benur atau bibit lobster. Sementara Juliari Batubara terbelit dugaan korupsi bantuan sosial Covid-19.
Jokowi tidak banyak bicara perihal tindakan dua menteri tersebut. Mantan Walikota Solo itu mengatakan akan menghormati proses hukum yang berjalan.
"Perlu juga saya sampaikan bahwa saya sudah ingatkan sejak awal kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju: Jangan korupsi," kata Jokowi awal Desember lalu.
![]() |
Sejumlah masalah yang ada berujung pada kocok ulang atau reshuffle kabinet. Presiden Jokowi menunjuk sejumlah nama baru untuk membantunya menjalankan roda pemerintahan.
Berikut nama-nama menteri baru yang ditunjuk Jokowi.