Risma Mensos, Whisnu PDIP Jadi Plt Wali Kota Surabaya

Jabatan Wali Kota Surabaya sementara akan dijabat Wakil Wali Kota Surabaya sekaligus politikus PDIP Whisnu Sakti Buana usai Tri Rismaharini ditunjuk menjadi menteri sosial.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik berkata pergantian jabatan itu otomatis berlaku setelah Risma mengajukan pengunduran diri secara resmi.

"Tentunya wakil wali kota untuk sementara jadi Plt. (pelaksana tugas) wali kota," kata Akmal kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/12).

Proses pergantian itu diatur dalam pasal 173 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Ayat (4) menyebut DPRD kabupaten/kota menyampaikan usulan pengangkatan wakil kepala daerah ke menteri dalam negeri lewat gubernur.

Jika dalam 5 hari sejak penyampaian usulan oleh DPRD gubernur tidak meneruskan, maka menteri berwenang untuk menetapkan wakil kepala daerah sebagai kepala daerah. Jika dalam 10 hari DPRD tidak mengajukan usul, maka gubernur berwenang mengajukan usulan ke menteri.

Masa jabatan Risma-Whisnu tersisa dua bulan lagi. Pemenang Pilkada Surabaya 2020 baru akan dilantik pada Februari 2021.

Dalam masa dua bulan itu, Akmal menyebut bisa saja Whisnu mendapat pendamping wakil wali kota. Namun undang-undang mengembalikan keputusan pada koalisi partai pendukung.

"Tergantung usulan partai pengusung," ucapnya.

Whisnu Sakti Buana adalah pendamping Risma sejak Pilkada Surabaya 2015. Namanya sempat menguat jadi calon Wali Kota Surabaya. Bahkan kelompok relawan telah terbentuk.

Namun PDIP berkata lain. Partai Whisnu lebih memilih Eri Cahyadi, pejabat Pemkot Surabaya. Eri disandingkan dengan Armuji dalam gelaran pilkada tahun ini.

Risma sendiri sudah dilantik Presiden Jokowi menjadi menteri sosial. Risma dilantik bersama lima menteri baru lainnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12).