Tri Rismaharini telah resmi dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial yang baru. Risma lalu mengucapkan terima kasih kepada warga Surabaya, Jawa Timur yang telah mempercayakan dirinya menjadi wali kota selama 10 tahun.
Sejumlah warga Surabaya pun menyampaikan berbagai tanggapan. Ada yang menilai jabatan Mensos tak cocok untuk Risma, tapi ada pula yang bangga.
Salah seorang Karyawan Swasta, Andhi Dwi (23) menilai Risma terlalu berani mengambil risiko dengan menerima jabatan Mensos yang ditinggalkan Juliari Batubara. Juliari saat ini ditahan KPK terkait dugaan korupsi dana bantuan sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andhi khawatir citra baik Risma selama dua periode memimpin Surabaya akan rusak. Menurutnya, Kementerian Sosial merupakan lembaga yang sudah mendapat label korup di mata publik.
"Dia terlalu berani mengambil risiko. Citranya di Surabaya sudah bagus, bahaya kalau tiba-tiba kena kasus korupsi kayak Juliari, bisa-bisa kepercayaan orang Surabaya hilang," kata Andhi.
![]() |
Menurutnya, Risma lebih cocok jika menjadi kepala daerah tingkat provinsi terlebih dahulu. Baru kemudian naik level menjadi menteri.
"Jadi menteri kayaknya lebih susah, karena yang diurusi masyarakat seluruh Indonesia," ujarnya.
Andhi mengaku sedih lantaran Surabaya harus kehilangan Risma sebelum masa jabatannya resmi habis. Menurut Andhi, Risma selama ini sudah berhasil menata Surabaya.
"Ya gimana lagi, tapi mengambil jabatan Mensos terlalu memaksakan," ucapnya.
Tanggapan berbeda diutarakan oleh pedagang rujak cingur di bilangan Gebang, Surabaya, Khofifah (42). Dia mengaku bangga ketika Risma dipercaya menjadi menteri oleh Jokowi.
Akan tetapi, dia juga sedih karena Surabaya tidak lagi dipimpin Risma. Selama ini, dia merasa sudah banyak dibantu oleh Risma. Begitu pun pedagang dan pelaku UMKM lainnya.
"Kalau tiba-tiba jadi menteri ya sedih seperti ditinggal orang yang sayang sama kami. Tapi kami bangga sama Bu Risma dia sudah berhasil," kata Khofifah.
![]() Pedagang rujak Surabaya, Khofifah sedih ketika tahu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diangkat menjadi Menteri Sosial yang baru. |
Khofifah juga mengingat bagaimana Risma mau terjun langsung ke jalanan untuk menangani permasalahan banjir, atau macet. Menurutnya sosok pemimpin seperti itu cenderung langka.
Ia berharap Wali Kota Surabaya yang bakal menggantikan Risma kelak melakukan hal yang sama, yakni memperhatikan kesejahteraan warga, hingga menyelesaikan problem di tengah warganya secara langsung.
"Semoga wali kota selanjutnya bisa seperti Bu Risma, memperhatikan nasib warganya apalagi yang terdampak pandemi seperti kami," ucapnya.
Sementara itu, salah satu penyandang tunanetra di Surabaya, Ahmad Zaki (37) mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang mengangkat Risma menjadi menteri.
Menurutnya, Risma memang patut diberi kepercayaan dan menempati jabatan tersebut.
![]() Penyandang tunanetra, Ahmad Zaki yakin Tri Rismaharini akan menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial dengan maksimal seperti saat memimpin Surabaya selama 10 tahun. |
Zaki mengatakan selama ini Risma sudah banyak membuat perubahan di Surabaya. Salah satunya soal ruang publik yang semakin banyak dan ramah bagi kaum difabel.
"Selama beliau memimpin banyak ruang publik dan taman yang dibangun. Dan itu semua diiringi dengan fasilitas yang ramah bagi kaum difabel," kata Zaki.
"Misalnya juga di pedestrian, di tempat fasilitas umum, transportasi umum Bus Suroboyo dan pelayanan publik lain. Saya merasa terbantu," tambahnya.
Zaki optimis kalangan difabel tidak akan diabaikan oleh Risma saat menjalankan tugas sebagai Mensos nanti. Dia yakin hak-hak difabel akan terpenuhi.
"Selamat Bu Risma, semoga dengan terpilihnya ibu, pemerintah bisa makin memperhatikan hak-hak kaum difabel," ucapnya.
(frd/bmw)