Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan hujan lebat penyebab banjir di wilayah Kota Kembang pada Kamis (24/12) kemarin dipicu perubahan pola angin.
Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan perubahan itu dipengaruhi oleh dinamika atmosfer sehingga membuat awan hujan terkumpul di atas wilayah Bandung.
"Terdapat gangguan cukup signifikan di wilayah Jawa Barat yang menyebabkan perlambatan massa udara di sebelah barat Jawa Barat. Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan-awan hujan diantaranya di wilayah Jawa Barat," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain faktor itu, ia menambahkan citra satelit pada Kamis (24/12) menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif atau cumulonimbus dalam skala luas pada siang hingga sore hari di wilayah Bandung.
"Inilah yang di perkirakan menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga terjadi banjir," kata Tony.
Ia menambahkan hujan masih berpotensi berlanjut pada Jumat (25/12) ini walau dengan intensitas ringan. Menurut perkiraan lembaganya, musim hujan di Jawa Barat baru mencapai puncak pada Januari 2021.
"(Tapi) Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang," katanya.
(agt)