Sejumlah warga Bandung Barat, Jawa Barat yang mengikuti deklarasi pembentukan jemaah Jundullah atau Tentara Allah membuat surat pernyataan menolak dan membatalkan acara. Pimpinan deklarator, Erwan Sa'ad, kini diburu untuk dimintai keterangan.
Sebelumnya, beredar video deklarasi Jundullah atau tentara Allah di sebuah masjid di Kabupaten Bandung Barat. Deklarasi tersebut dipimpin oleh seseorang bernama Erwan Sa'ad yang diduga sebagai pemimpin jemaah tersebut.
Adapun sekelompok jemaah tersebut berasal dari Kampung Sasak Bubur RT 04/RW 03, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Deklarasi dilakukan pada 1 Januari 2021. Selang beberapa hari kemudian, jemaah yang waktu itu menghadiri pembacaan deklarasi membuat surat pernyataan bersama yang ditandatangani oleh sebanyak 14 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut isi pernyataan surat warga:
'Kami warga Kampung Cicalengka/Sasak Bubur dengan terbitnya deklarasi Jundullah yang dipimpin oleh Bapak Ustadz Erwan Sa'ad hari Jumat 1 januari 2021 jam 13.00 WIB bertempat di Masjid Jami Lembur Sawah, dengan ini kami warga masyarakat menolak dan membatalkan deklarasi tersebut. Demikian pernyataan bersama ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun'.
Kepala Desa Mekarmukti Andriawan Burhanudin membenarkan pernyataan sikap warga atas keriuhan terkait deklarasi tentara Allah.
"Kami sudah berkumpul dengan warga, hasilnya dibuat surat pernyataan bersama oleh warga yang ditandatangani di atas meterai. Mereka menolak dan membatalkan deklarasi Tentara Allah," kata Andriawan, Selasa (5/1).
Andriawan menuturkan, agenda yang diinisiasi Erwan Sa'ad tersebut nyatanya tak diketahui oleh warga. Sehingga sejumlah warga yang mengikuti salat Jumat hanya ikut-ikutan.
"Jadi warga itu tidak tahu mau ada deklarasi. Spontanitas usai salat Jumat diminta jangan dulu pulang. Setelah deklarasi mereka bertanya-tanya tujuannya apa. Tapi mereka sungkan," kata dia.
Sementara itu, pihak kepolisian telah menelusuri deklarasi tentara Allah di Bandung Barat. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, masyarakat tak paham dan hanya mengikuti deklarator yang diketahui seorang ustaz.
"Terkait mereka yang menamakan Jundullah ini pada prinsipnya warga tersebut tidak mengerti apa yang disampaikan. Dia mengikuti ustaz tersebut, mereka tidak mengerti apa-apa," kata Erdi.
Dengan adanya klarifikasi dan pernyataan sikap warga, Erdi memastikan bahwa masyarakat tersebut tidak ikut-ikutan lagi.
"Jadi yang namanya masyarakat tidak mengerti dan mereka melihat seorang ustaz dia meminta umat di salah satu wilayahnya itu untuk mengikuti sebagai laskar Jundullah itu. Ternyata setelah dipahami dan dipelajari tidak sejalan. Oleh karena itu masyarakat membuat klarifikasi," kata dia.
(hyg/ain)