Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar bin Abud Ba'asyir alias Abu Bakar Ba'asyir belum berencana menerima tamu dari luar setelah bebas dari Lapas Gunung Sindur, Jumat (8/1). Hari pertamanya menghirup udara bebas akan dicurahkan untuk keluarganya.
Pengacara Ba'asyir dari Tim Pengacara Muslim (TPM). Achmad Michdan mengatakan kliennya diminta untuk beristirahat bersama keluarga selepas menjalani masa tahanan.
"Ustaz memang kita minta untuk sementara ini khusus bersama keluarga. Silaturahmi beliau yang terputus pada keluarga itu yang menjadi prioritas," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tamu dari pihak luar, sambungnya, baru diterima kemudian hari jika kondisi fisik Ba'asyir memungkinkan.
"Kemudian baru kepada para tokoh yang barangkali punya kerinduan untuk silaturahmi," katanya.
Ia mengatakan Ba'asyir tiba di pondok pesantren Al-Mu'min Ngruki dalam kondisi sehat usai menempuh delapan jam perjalanan. Selama perjalanan, pria 82 tahun itu banyak berbincang dengan putra keduanya Abdurrachim Ba'asyir mengenai perkembangan Kota Solo.
"Ada perubahan perubahan tadi ada flyover Manahan. Pada saat beliau ditahan kan itu belum ada," katanya.
Sementara itu, Abdurrachim atau akrab disapa Iim menambahkan keluarga akan terus memantau kondisi fisik Ba'asyir sebelum membuka pintu untuk tamu. Meski kondisi kesehatan Ba'asyir saat ini bisa dibilang cukup baik, keluarga tetap mengantisipasi kemungkinan Ba'asyir sakit karena kelelahan.
"Kita tidak tahu setelah ini beberapa waktu biasanya ada efek perjalanan jauh dan capek. Mudah mudahan tidak ada apa-apa," katanya.
Tamu dari pihak luar, lanjutnya, hanya diterima secara selektif mulai Sabtu (9/1) jika kondisi fisik Ba'asyir memungkinkan.
"Kalau memang kita pandang penting dan kondisinya memungkinkan, akan kita atur. Tapi jelas semua itu dengan prokes," katanya.
(syd/ain)