Lalu Lintas di DKI Diklaim Turun di Hari Pertama PPKM

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2021 13:09 WIB
Kinerja lalu lintas di DKI di hari pertama PPKM disebut turun bila dibandingkan hari yang sama sepekan sebelumnya.
Ilustrasi lalu lintas di DKI Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat terjadi penurunan volume lalu lintas di hari pertama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) se Jawa-Bali pada Senin (11/1).

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan penurunan itu merupakan hasil perbandingan dengan data volume lalu lintas di pekan sebelumnya, Senin (4/1).

"Secara keseluruhan kinerja lalu lintas turun. Dibandingkan dengan hari yang sama pada minggu lalu, Senin 4 Januari 2021, volume lalu lintas turun 3,86 persen," kata Syafrin dalam keterangannya, Selasa (12/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain volume lalu lintas, jumlah penumpang di moda transportasi umum tercatat juga mengalami penurunan sebesar 6,63 persen.

Rinciannya, penumpang bus Transjakarta turun 1,88 persen, penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) turun 10,13 persen, pengguna KRL turun 10,83 persen, dan kereta api (KA) Bandara turun 40,91 persen.

Penurunan jumlah penumpang juga terjadi pada bus AKAP (antar kota antar provinsi) yakni sebesar 38,59 persen. Namun, berdasarkan data Dishub DKI, kenaikan jumlah penumpang justru terjadi di LRT sebesar 0,92 persen.

"Jumlah volume pesepeda juga naik sebesar 5,59 persen," ucap Syafrin.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam dua pekan mulai Senin (11/1).

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 19 Tahun 2021 dan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2021.

Anies menyebut kebijakan itu merupakan tindak lanjut arahan Pemerintah Pusat yang memutuskan PPKM se Jawa dan Bali. Kebijakan ini diambil lantaran kasus harian baru Covid-19 di Jakarta yang terus meningkat dan dinilai cenderung mengkhawatirkan dalam beberapa waktu terakhir.

"Saat ini, kita sedang berada di titik kasus aktif tertinggi selama ini yaitu di kisaran angka 17.383. Kasus aktif adalah jumlah orang yang saat ini berstatus positif COVID-19 dan belum dinyatakan sembuh, baik yang dirawat di fasilitas kesehatan maupun di dalam isolasi mandiri," kata Anies Baswedan, Sabtu (8/1).

(dis/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER