Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut mengucapkan belasungkawa atas kepergian ulama karismatik Syekh Ali Jaber pada Kamis (14/1) hari ini.
SBY mengungkapkan, ceramah Syekh Ali Jaber selama ini menentramkan hatinya. Pengalaman ini diutarakan SBY melalui kicauan akun resminya di Twitter @SBYudhoyono.
Ia juga menuliskan, Syekh Ali Jaber merupakan seorang ulama yang teduh dan membawa syiar yang mencerdaskan umat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengenal Almarhum sebagai ulama yang teduh. Syiar dan fatwanya mencerdaskan umat. Tutur kata Syekh Ali Jaber jauh dari kebencian dan juga bukan permusuhan (hostility). Mendengarkan ceramahnya, hati saya tentram," tulis SBY, dikutip dari akun Twitternya, Kamis (14/1).
SBY mengenang dan menceritakan ulang kunjungan Syekh Ali Jaber menjenguk istrinya--Ani Yudhoyono, di rumah sakit di Singapura. Syekh Ali Jaber kala itu, tutur SBY, memberikan tausiah agar tetap kuat dan tabah menghadapi cobaan.
"Syekh Ali Jaber menyempatkan waktu untuk menjenguk dan mendoakan istri tercinta Ani Yudhoyono ketika sedang dirawat di Singapura. Saat itu, saya dengarkan tausiah yang sejuk agar saya tetap kuat, tabah, dan sabar dalam menerima cobaan dan ujian Allah SWT. Selamat jalan sahabatku," tutur dia.
Syekh Ali Jaber dikabarkan berpulang pada pagi ini, di rumah sakit Yarsi, Jakarta, Kamis (14/1). Ali Jaber meninggal dunia usai menjalani perawatan di ruang ICU lantaran terinfeksi Covid-19 sejak akhir Desember 2020 lalu.
Namun belakangan, Ustaz Yusuf Mansur mengabarkan bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dalam kondisi terbebas dari corona alias negatif Covid-19.
Kabar itu diungkapkan Yusuf ketika menyambangi RS Yarsi, Jakarta usai mendengar kabar duka dari pendakwah ternama tersebut. Kepada awak media, Yusuf menjelaskan bahwa kondisi Ali Jaber sempat kritis pada Rabu (13/1) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kami mendoakan Syekh Ali Jaber dan meminta komunitas ustaz-ustaz, Kyai, dan sebagainya," ucap Yusuf.
Menurut Yusuf, Ali Jaber memang sempat dinyatakan positif Covid-19 akan tetapi saat meninggal kondisinya sudah negatif virus corona.
"Jadi Covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru-paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif Covid-19," terang Yusuf Mansur.
(mln/nma)