12 Jenazah Manifes Sriwijaya Air Teridentifikasi hingga Kamis

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2021 08:35 WIB
DVI Polri memastikan pihaknya tetap berupaya untuk menuntaskan proses identifikasi terhadap 62 korban jatuhnya Sriwijaya Air.
Keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum menyerahkan data ante mortem guna keperluan identifikasi di RS Polri, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri kembali mengidentifikasi enam jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kamis (14/1) petang. Dengan tambahan enam korban tersebut, total sudah 12 korban yang berhasil teridentifikasi hingga hari kelima proses identifikasi.

Dari enam korban yang berhasil teridentifikasi kemarin salah satunya pramugari Sriwijaya Air atas nama Mia Tresetyani. Kemudian lima orang lainnya merupakan penumpang, yakni Ricko, Ihsan Adhlan, Supianto, Pipit Piyono, dan Yohanes Suherdi.

"Hasil hari ini, tim DVI telah melakukan rekonsiliasi dan berhasil mengidentifikasi sebanyak enam korban," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri, Kramat Jati, Kamis (14/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, sudah ada enam korban yang teridentifikasi sejak Rabu (13/1). Mereka adalah pramugara Okky Bisma, kopilot Fadly Satrianto, Khasanah, Asy Hasbul Yamin, Indah Halimah Putri, dan Agus Minarni.

Tim RS Polri sudah menyerahkan dua jenazah korban Sriwijaya Air ke pihak keluarga. Dua jenazah itu yakni Okky Bisma dan Asy Habul Yamin.

Rusdi mengatakan, sampai dengan kemarin, Tim DVI masih menunggu tiga keluarga korban untuk menyerahkan sampel DNA. Saat ini, polisi baru menerima 134 sampel DNA dari 59 keluarga korban Sriwijaya Air.

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Ratna mengatakan, pihaknya tidak tergesa-gesa untuk mengidentifikasi jenazah korban. Pasalnya, tim DVI juga mewaspadai penularan virus corona (covid-19).

Ratna menjelaskan, proses identifikasi korban biasanya dilakukan di kamar jenazah. Sementara dalam masa pandemi ini, pihaknya tidak bisa terlalu lama berada di kamar jenazah.

"Karena masa covid ini kita tidak boleh terlalu lama di kamar jenazah. Sementara jenazah di rumah sakit ini pun ada yang jenazah covid," tuturnya.

Di sisi lain, menurut Ratna, kendala lainnya dalam proses identifikasi disebabkan lantaran beberapa bagian jenazah tidak bisa diambil sebagai sampel DNA. Sementara, beberapa jenazah korban tidak terdapat inafis atau sidik jarinya.

Kendati demikian, Kepala Tim Rekonsiliasi dari DVI Polri Kombes Agung Widjajanto menegaskan pihaknya tetap berupaya untuk menuntaskan proses identifikasi terhadap 62 korban jatuhnya Sriwijaya Air.

"Kami siap tetap melakukan pemeriksaan sampai tidak ada lagi yang diperiksa, kami tim dari Polri dari tim DVI dibantu unsur-unsur lain, tim forensik, kami siap," kata Agung.

"Mudah-mudahan masih ada temuan lain, sehingga pihak keluarga dapat menerima keluarganya yang dinyatakan hilang itu," imbuhnya.

(dmi/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER