Wagub Koordinasi ke 'Tetangga' soal Pasien Covid Non-DKI

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bakal bakal berkoordinasi dengan pemerintah daerah penyangga untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19.

Riza mengatakan, koordinasi itu terkait data yang menunjukkan bahwa hampir 30 persen warga luar Jakarta dirawat di sejumlah RS rujukan di Jakarta.

"Sehingga nanti warga di luar Jakarta tidak ke Jakarta, bisa ditampung dengan baik, dilayani, rumah sakit-rumah sakit di sekitar Jakarta," kata Riza di Balai Kota, Senin (18/1).

Riza berharap, dengan koordinasi tersebut kapasitas rumah sakit di daerah sekitar Jakarta akan meningkat, sehingga keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta menurun.

"Harapannya, ketersediaan bed, ruang ICU Jakarta akan menurun seiring bertambahnya rumah sakit rujukan di sekitar DKI Jakarta," ujarnya.

Riza menegaskan, meski 30 persen pasien merupakan warga luar Jakarta, pihaknya tidak akan menolak pasien selama kapasitas masih mencukupi.

Saat ini Jakarta memiliki 101 RS rujukan Covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 12 Januari, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk isolasi di 101 RS rujukan mencapai 88 persen.

Sementara, ruang ICU untuk perawatan pasien Covid-19 dengan gejala berat sudah terisi 83 persen.

Politikus Partai Gerindra itu menyatakan pihaknya siap jika memang kapasitas RS perlu ditingkatkan. Namun demikian, ia menyatakan penyebaran virus corona lebih cepat daripada pihaknya menyiapkan fasilitas tambahan.

Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mengurangi lonjakan kasus di Jakarta, Riza meminta warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Untuk itu sekali lagi tidak ada artinya upaya pemerintah semaksimal mungkin, sebaik mungkin, secepat mungkin kalau tidak mendapat dukungan dari warga Jakarta, warga masyarakat semuanya untuk disiplin menggunakan masker," ujar Riza.

"Kecepatan kami sebagai Ibu Kota menyiapkan berbagai fasilitas termasuk SDM itu akan kalah cepat dengan peningkatan penyebaran Covid kalau kita tidak bisa mengerem penyebaran itu," kata dia melanjutkan.