Polisi melakukan autopsi terhadap jenazah pengusaha asal Batam, Haji Jumhan bin Selo alias Haji Permata, yang diduga tewas ditembak oleh petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai.
Kabid Humas Polda Kepulauan Riau, Kombes Pol Harry Goldenhardt menuturkan, autopsi dilakukan guna menindaklanjuti laporan polisi yang dibuat oleh keluarga korban terkait dugaan pembunuhan itu.
"Untuk autopsi sudah dilakukan," kata Harry saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (19/1).
Dari hasil autopsi menunjukkan bahwa Haji Permata meninggal karena luka tembak. Namun, dia belum dapat menuturkan lebih lanjut ihwal jumlah luka akibat tembakan yang ditemukan di tubuh korban.
"Penyebab pasti kematian karena perdarahan akibat luka tembak," tambah dia.
Harry mengatakan, pihak yang dilaporkan oleh keluarga Haji Permata ialah petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai Kepulauan Riau. Hanya saja Harry enggan membeberkan lebih lanjut identitas dari terlapor.
Ia menjelaskan hingga saat ini penyidik belum memiliki kesimpulan terkait kasus dengan sekadar bersumber pada hasil autopsi. Sebab, status perkara itu masih dalam penyelidikan.
Sejauh ini, kata dia, polisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait insiden dugaan penembakan itu.
Penyelidikan dilakukan bersama dengan Polda Riau lantaran tempat kejadian perkara (TKP) kasus itu diduga berada di wilayah hukum Riau. Nantinya penanganan kasus itu akan diserahkan kepada polisi di Riau.
"Untuk kesimpulan kami belum sampai pada tahap tersebut karena masih dalam proses penyelidikan," kata dia.
"Apabila proses penyelidikan oleh Polda Kepri telah selesai, maka akan dilimpahkan ke Polda Riau untuk proses penyidikannya," tambahnya.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebelumnya telah menjelaskan bahwa kasus itu berawal dari patroli petugas terkait penyelundupan rokok ilegal.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Syarif Hidayat, mengatakan tim Satgas Patroli Laut Bea Cukai Wilayah Khusus Kepri dan Tembilahan melakukan pengejaran terhadap kapal penyelundup pada Jumat (15/1). Namun petugas melepas tembakan lantaran terjadi perlawanan.
"Anggota kami sudah dalam posisi terdesak dan pelaku sudah menyerang dengan mengayunkan senjata tajamnya ke badan petugas. Dalam keadaan terdesak dan keselamatan jiwanya terancam, petugas melakukan pembelaan diri dan terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku yang menyerang petugas Bea-Cukai," kata dia sebagaimana dikutip dari detik.com.
(mjo/pris)