Kemenkes Tak Sebar SMS Blast, Nakes Daftar Vaksinasi Manual

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2021 18:45 WIB
Kemenkes kini tak lagi mengirimkan SMS blast untuk para tenaga kesehatan yang terdaftar dalam prioritas vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi corona. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya kini tak lagi mengirimkan SMS blast untuk para tenaga kesehatan (nakes) yang terdaftar dalam prioritas.

Nadia menjelaskan, mekanisme SMS blast untuk registrasi ulang sudah tidak berlaku.

Namun secara otomatis nakes yang sudah terdaftar dalam sistem PPSDM Kemenkes akan memiliki elektronik tiket dan bisa langsung melakukan vaksinasi Covid-19 di faskes yang telah ditunjuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mekanisme SMS blast untuk registrasi ulang sudah tidak ada, SDM Kesehatan yang terdaftar pada sistem PPSDM Kemenkes akan memiliki e-tiket sehingga bisa langsung vaksinasi di faskes yang sudah teregistrasi," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Sabtu (23/1).

Adapun nakes yang belum terdaftar dalam prioritas penerima vaksin Covid-19, dapat mendaftarkan secara manual melalui sistem informasi satu data vaksin Covid-19 yang telah tersedia.

Pertama, nakes dapat mendaftarkan diri secara bertahap melalui verifikasi dinas kesehatan kabupaten/kota. Dinkes kemudian menyampaikan data nakes tersebut kepada Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes, paling lambat hingga 23 Januari 2021.

"Sebelumnya dilakukan dulu verifikasi Dinkes kabupaten/kota yang nanti disampaikan ke Kemenkes, harapan kami update data yang belum terdaftar dapat diterima dalam waktu sesingkat-singkatnya," kata Nadia.

Untuk antisipasi terjadi penumpukan vaksinasi Covid-19 di satu tempat, Kemenkes memberikan kebebasan kepada masing-masing daerah untuk mengatur pelaksanaan vaksinasi sesuai kapasitas pasien dan kebijakan setempat.

"Terkait jadwal pelaksanaan vaksinasi, kami serahkan pada kebijakan daerah setempat, artinya koordinasi dengan Fasyankes dan Dinkes setempat untuk mengelola jumlah vaksin, logistik, dan sumber daya," tutur Nadia.

(mln/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER