LPSK Minta Listyo Hapus Resistensi Jenderal Senior di Polri

mts | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 14:04 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit diketahui melompati sejumlah angkatan di atasnya sebelum dilantik sebagai Kapolri, hari ini.
Kapolri Listyo Sigit diharapkan mampu menangani isu senioritas. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Maneger Nasution meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memupus potensi resistensi di Polri dengan membangun soliditas di internal.

Pasalnya, menurut dia, Listyo melompati sejumlah senior saat ditunjuk untuk memegang tongkat estafet pucuk pimpinan Korps Bhayangkara dari Jenderal Idham Azis.

"Membangun soliditas Korps Bhayangkara. Ini dilakukan guna memupus potensi resistensi di internal Polri. Pasalnya, Listyo nantinya akan dihadapkan dengan resistensi jenderal-jenderal yang lebih senior saat menjadi orang nomor satu di Polri," kata Meneger dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (27/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, Listyo harus bisa mengatasi potensi resistensi para senior yang merasa dilompati dan mengakomodasi berbagai kepentingan di internal Polri.

Selain itu, menurut Meneger, Listyo memiliki sejumlah pekerjaan rumah usai resmi dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kapolri.

Pekerjaan rumah itu, katanya, antara lain menuntaskan reformasi di tubuh Polri dengan mengacu pada mandat konstitusionalnya serta tujuan dan batasan yang diatur Undang-undang, Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

Selanjutnya, Listyo juga harus menata ulang struktur di internal Polri agar lebih seimbang. Pasalnya, menurut Meneger, telah terjadi surplus perwira tinggi dan perwira menengah berpangkat komisaris besar di tubuh Polri saat ini.

"Polri tak bisa lagi hanya menebar anggotanya untuk berkarier di luar institusi Polri. Apalagi di tengah kritik terhadap Polri yang banyak menduduki jabatan publik dan posisi strategis di luar tubuh Polri," katanya.

Meneger melanjutkan, Listyo juga harus segera membersihkankan Polri dari tarikan dan kepentingan politik. Menurutnya, Listyo harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa Polri profesional dan independen.

Ia juga meminta Listyo mengembalikan Polri kepada khittahnya yakni mengayomi dan melindungi masyarakat tanpa terkecuali.

Listyo, menurutnya, juga harus merespons semakin berkembang dan inovatifnya teknologi informasi dan komunikasi.

"Kepolisian harus makin siap dengan revolusi 4.0 yang membuat ragam kejahatan jadi lebih modern karena didukung teknologi," tutur Meneger.

Terakhir, Meneger meminta Listyo memberikan solusi yang konkret terhadap permasalahan yang dinilai mendasar di tubuh Polri seperti represifitas aparat, penyiksaan, extrajudicial killing.

Infografis Listyo dari Ajudan Presiden Jadi KapolriInfografis Listyo dari Ajudan Presiden Jadi Kapolri. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Selain itu, soal penempatan anggota Polri pada jabatan di luar organisasi Polri, kontrol pertanggungjawaban etik, korupsi di tubuh Polri, penghalangan bantuan hukum, hingga krisis keteladanan dalam pola hidup sederhana.

Jika masalah-masalah ini tidak dievaluasi dan segera mendapatkan solusi, menurutnya, Listyo akan sulit menghadirkan keyakinan publik bahwa Indonesia memiliki polisi yang profesional, modern, demokratis, terpercaya, dan dicintai.

Listyo resmi dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menggantikan Idham yang telah memasuki masa pensiun.

(arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER