Satgas Klaim GeNose Ampuh Deteksi Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2021 10:46 WIB
Jubir Satgas Covid-19 mengatakan GeNose dinyatakan efektif untuk penapisan awal karena Kementerian Kesehatan telah melakukan asesmen atas alat tersebut.
Petugas mengoperasikan alat deteksi dini COVID-19 bernama GeNose C19 di Gedung Binagraha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/1/2021). (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan alat tes virus corona GeNose ampuh untuk mendeteksi Covid-19.

Wiku mengatakan alasan pihaknya menyetujui penggunaan alat tes yang dibuat peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) itu sebagai syarat perjalanan orang karena terbukti memiliki keampuhan sensitivitas dalam mendeteksi Covid-19 di atas 90 persen.

"Jadi sudah dipastikan efektif untuk screening (penapisan) awal, dari asesmen Kementerian Kesehatan diketahui bahwa sensitivitas dan spesifisitas alat ini berada di atas 90 persen," kata Wiku kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengatakan, Kementerian Kesehatan telah memberikan surat izin edar GeNose sehingga bisa digunakan sebagai alat deteksi risiko infeksi Covid-19 oleh masyarakat.

"Sebelum penggunaan GeNose diizinkan, Kementerian Kesehatan telah memberikan surat izin edar yang telah melalui asesmen khusus," ucapnya.

Sebagai informasi, Satgas Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi Covid-19.

Melalui SE tersebut, Satgas memperbolehkan penumpang kereta api jarak jauh di wilayah Pulau Jawa menggunakan GeNose untuk tes Covid-19. Selain itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan GeNose juga akan dipakai secara acak di moda transportasi bus.

Sementara itu, kebijakan penggunaan GeNose tak sedikit dikritik para ahli epidemiologi karena berisiko bisa menghasilkan hasil negatif palsu (false negative) dan hasil positif palsu (false positive).

"Masih ada false negatif dari GeNose, jadi ya, bisa hasilnya negatif tapi ternyata positif, sehingga menularkan, dan berakibat pada lonjakan kasus positif Covid-19," kata Epidemiolog FKM UI Pandu Riono saat dihubungi CNNIndonesia.com.

--

(mln/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER