Rachland ke Eks Demokrat: Kenapa Tak Buat Parpol Baru?

CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2021 20:05 WIB
Politikus Partai Demokrat Rachlan Nashidik menyarankan para penggerak upaya kudeta AHY membuat partai baru ketimbang cawe-cawe internal Demokrat.
Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta para perencana kudeta AHY untuk membuat partai baru. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengusulkan agar para mantan kader Partai Demokrat yang berniat dalam upaya kudeta AHY untuk membentuk partai politik baru ketimbang terus ikut campur dalam internal partai.

"Kenapa sih para eks kader itu tidak buat parpol baru saja? Ketimbang terus cawe-cawe di internal Demokrat," kata Rachland dalam keterangan tertulisnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/2).

Diketahui, ada beberapa tokoh eks Partai Demokrat hingga pejabat negara yang dituding ingin mengambil alih kursi ketua umum dari AHY.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka yang disebut-sebut itu adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2010-2013 Anas Urbaningrum, mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, hingga Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Selain itu, Rachland turut mengkritik pernyataan eks politikus Partai Demokrat Darmizal yang mengklaim Moeldoko sebagai sosok yang baik untuk memimpin Demokrat saat ini.

Darmizal sendiri sempat memuji Moeldoko sebagai sosok yang baik untuk memimpin Partai Demokrat. Dia menilai Moeldoko memiliki karakter dan terbuka bertemu dengan semua orang atau kelompok.

Melihat hal itu, Rachland lantas menganalogikan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga berhak menjadi Presiden Indonesia karena orang baik.

"Loh kan Barack Obama kan bukan WNI? Persis. Moeldoko juga bukan anggota Partai Demokrat," kata Rachland.

Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menuding Moeldoko sebagai dalang rencana kudeta pucuk pimpinan Demokrat. Tujuan kudeta terkait dengan keinginannya untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024.

"Mereka [pengurus Demokrat] dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/2).

(rzr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER