Henri Alfiandi Jadi Kepala Basarnas Gantikan Bagus Puruhito

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2021 15:08 WIB
Henri Alfiandi menggantikan Bagus Puruhito karena memasuki masa purnatugas.
Pelantikan dan serah terima jabatan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)/Basarnas Marsda TNI Henri Alfiandi yang menggantikan Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito., Kamis (4/2). (Arsip Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi dilantik menjadi Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menggantikan Marsekal Madya Bagus Puruhito, Kamis (4/2). Pelantikan Henri dipimpin Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta.

Henri Alfiandi menggantikan Bagus Puruhito karena memasuki masa purnatugas. Menhub dalam sambutannya berpesan kepada Kabasarnas yang baru agar melaksanakan tanggung jawab dan amanah yang dipercayakan.

"Ini merupakan dinamika pimpinan lembaga yang biasa terjadi dalam satu instansi berkaitan dengan pembinaan masa karier yang tidak terhindari. Kabasarnas Henri Alfiandi menggantikan Bagus Puruhito yang memasuki masa purnatugas, kami mengucapkan selamat dan bangga semoga amanah dan tanggung jawab yang diamanatkan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Budi melalui keterangan pers kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Karya juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Bagus Puruhito yang telah mengabdi dengan dedikasi selama menjabat.

"Secara moral kami berharap saudara memberikan kontribusi positif untuk bangsa dan negara. Pengalaman dan kemampuan saudara merupakan ilmu bagi generasi muda dan generasi penerus," ujarnya.

Salah satu amanat Undang-Undang 1945, diingatkan Budi, kewajiban negara dalam melindungi seluruh tumpah darah bangsa Indonesia dan dalam UU 29/2014 tentang Pencarian dan Pertolongan diamanatkan bahwa Basarnas sebagai leading sector tugas tersebut.

"Tidak mudah melaksanakan kedaruratan bencana yang unpredictable selama 24 jam harus respons cepat," katanya.

Menhub menyebutkan salah satu kejadian luar biasa adalah pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang juga berbarengan dengan bencana di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti tanah longsor di Jawa Barat, banjir di Kalimantan Selatan, dan gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.

"Pada momentum itu kita melihat bagaimana personel Basarnas dapat melaksanakan komunikasi dan intensif dengan stakeholders (pemangku kepentingan). Sinergi dan solid dengan potensi SAR, personel tidak pernah mengharapkan pujian mereka menyadari sudah menjadi tugas utama dan tanggung jawab sebagai insan SAR," ujarnya.

(tim/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER