Ada Penolakan, Plt Walkot Surabaya Tunda Izin RS Covid di Mal

CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2021 16:14 WIB
Plt Walkot Surabaya mengaku sudah berkomunikasi dengan pengelola bakal RS Covid di area Mal Cito terkait penolakan para pemilik gerai di pusat perbelanjaan itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (kanan). (CNN Indonesia/ Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana memutuskan akan menunda rencana operasional Rumah Sakit Covid-19 di area Mal City of Tomorrow (Cito).

Hal itu menyusul penolakan dari para pedagang dan pemilik gerai di Mal Cito. Whisnu pun mengaku masih belum akan memberikan izin operasional ke Siloam Hospital Group sebagai pengelola.

"Jadi kemarin kan sempat ada demo. Saya juga sudah kontak ke Siloam. Kalau sampai ada penolakan warga, kita tidak akan izinkan," kata Whisnu di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/2)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memastikan sebelum RS Covid-19 Siloam di mal tersebut beroperasi, pihak pengelola wajib mematuhi semua persyaratan hingga benar-benar terpenuhi.

Salah satunya adalah batas tegas antara rumah sakit dan mal, hingga keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sesuai dengan peraturan.

Whisnu menerangkan tidak akan ada negosiasi soal syarat-syarat tersebut. Semua persyaratan harus sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

"Karena bicara keselamatan warga itu adalah hukum tertinggi bagi kami. Lalu untuk IPAL-nya mereka siap membangun sendiri, karena itu sebagai salah satu standar utama menyangkut limbah. Jadi kita terus lakukan pendampingan," katanya.

Di samping itu, Whisnu tetap akan memerhatikan masukan dari masyarakat termasuk pengelola gerai yang ada di mal, hingga penghuni yang tinggal di apartemen.

"Walaupun sudah kita persuasif tapi warga tetap tidak mau berarti harus kita tunda dulu pembukaan RS. Sambil nanti kami sosialisasikan di kelurahan dengan tokoh masyarakat," katanya.

Di kesempatan yang sama, dia juga mengungkapkan tetap terus konsentrasi untuk menambah kapasitas bed di RS sesuai dengan Surat Edaran (SE) dari Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia.

"Hingga detik ini terus kita pantau, dan rumah sakit sedang mempersiapkan itu semua," ujarnya.

Rencana pembukaan rumah sakit bagi pasien Covid-19 itu bermula dari upaya Pemkot Surabaya yang ingin terus menambah kapasitas tempat perawatan pasien corona di Kota Pahlawan tersebut.

Rumah sakit itu dipersiapkan akan dibuka di gedung yang letaknya satu area dengan Mal Cito (City of Tomorrow), dan bakal dikelola Siloam Hospital Group.

Berdasarkan paparan dari pihak pengelola rumah sakit, kapasitas bed yang disiapkan adalah sebanyak 105 unit. Dan akan terus ditambah secara bertahap.

Merespons rencana pembukaan Rumah Sakit khusus pasien Covid-19 di area Mal City of Tomorrow (Cito) Surabaya itu kemudian para pemilik tenant dan pedagang kemudian melakukan penolakan. Mereka menuntut operasional rumah sakit dibatalkan.

"Tuntutannya, kami tolak [Pembukaan Rumah Sakit Covid-19 di area mal]," kata Sekretaris Perkumpulan Penghuni, Pemilik dan Pedagang Cito (P4 Cito), M Yazid Mualim, Rabu (3/2).

Menurutnya, rencana pembukaan rumah sakit Covid-19 itu bisa berdampak buruk bagi kegiatan ekonomi yang terjadi di mal. Ia khawatir mal akan sepi lantaran pengunjung takut untuk datang.

Sementara itu, Project Manager RS Siloam Cito, drg Sian Tjoe mengaku pihaknya telah mengurus semua perizinan. Ia juga memastikan rumah sakit itu sudah sesuai dengan protokol yang disusun oleh Kementerian Kesehatan dan WHO.

"Semua sistem yang kami buat itu sesuai dengan protokol Kemenkes dan WHO," kata Sian Tjoe, Kamis (4/2).

Sian menyebut, meski berada di satu area dengan Mal Cito, RS Siloam kata dia, terletak di gedung yang tersekat dengan area pusat perbelanjaan.

"Gedung ini bukan di dalam mal, gedung ini terpisah, dan saya bisa yakinkan, bahwa RS Siloam ini tertutup, tidak ada akses yang bisa ditembus oleh udara sekalipun apalagi manusia," ucapnya.

(frd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER