Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara mengenai riset Bloomberg yang menyatakan Indonesia butuh waktu 10 tahun untuk merampungkan vaksinasi terhadap 75 persen penduduk.
Cakupan 75 persen penduduk sama dengan sekitar 200 juta jiwa dengan asumsi penduduk Indonesia saat ini 267 juta jiwa.
Juru bicara Vaksin Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya optimis vaksinasi bisa dilaksanakan sesuai target. Pemerintah sendiri menargetkan vaksinasi selesai dilakukan terhadap 181,5 juta jiwa hingga Maret 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan komit tetap melaksanakan maksimal 15 bulan, bahkan dipercepat jadi 12 bulan dengan memastikan vaksin tersedia," tuturnya lewat pesan singkat.
Nadia menjelaskan vaksinasi dilakukan dengan dua tahap. Periode pertama pada Januari-April 2021 ditujukan kepada 1,3 juta petugas kesehatan, 17,4 juta petugas publik dan 21,5 juta kelompok lanjut usia (lansia).
Sementara periode kedua digelar pada April 2021-Maret 2022 terhadap 63,9 juta masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi dan 77,4 juta masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
Ia juga menampik bahwa Indonesia hanya memiliki 60.433 dosis vaksin seperti yang diklaim riset Bloomberg. Menurutnya, vaksin yang tersedia sudah mencapai 3 juta dosis.
"60 ribu itu kecepatan penyuntikan, kalau vaksin di lapangan itu sudah 3 juta dosis ya. Ada beberapa kabupaten/kota yang sedang progres ya," tambahnya.
Sebelumnya, riset Bloomberg memproyeksi vaksinasi di Indonesia baru rampung dalam waktu 10 tahun karena jumlah vaksin yang tidak memadai jika dibandingkan dengan akumulasi kasus yang kini sudah mencapai 1.157.837 kasus.
Proses vaksinasi di Indonesia sendiri masih berjalan. Pada tahap pertama ini, mengutip data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada 784.318 tenaga kesehatan yang telah mendapat suntikan dosis pertama vaksin.
Sementara jumlah tenaga kesehatan yang telah mendapat suntikan dosis kedua tercatat baru 139.131 tenaga kesehatan, dari target 1.629.223 tenaga kesehatan.
(fey/wis)