Imlek Masa Pandemi, Kelenteng Tua di Surabaya Batasi Jam Buka

CNN Indonesia
Jumat, 12 Feb 2021 14:34 WIB
Kelenteng Suka Loka, Surabaya saat imlek di masa pandemi. (CNN Indonesia/ Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelenteng tertua di Surabaya, Hok An Kiong atau yang dikenal dengan Kelenteng Suka Loka tak menggelar peribadatan massal pada imlek tahun ini. Kelenteng yang berdiri sejak 1820an tersebut membatasi jam buka.

"Malam tahun baru itu kita biasanya [buka] malam sampai pagi. Kalau tahun ini kita tutup. Buka pukul 06.00 - 18.00 WIB, besoknya juga," kata Pengurus Kelenteng Hok An Kiong, Ida Trilanksanawati, saat ditemui CNNIndonesia.com, Jumat (12/2).

Di pagi harinya pun, sambungnya, pihak pengurus kelenteng yang terletak di Jalan Coklat, Pabean, Surabaya ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jemaah diminta bergantian jika ingin sembahyang di dalam kelenteng.

"Memang ada protokol. Kami juga batasi, supaya enggak banyak orang, kami suruh diluar aja, bergantian aja. Karena ini masih dalam situasi Covid-19," ucapnya.

Di momen Imlek ini, Ida berharap serta berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir, dan situasi bisa normal kembali seperti sedia kala.

"Keadaannya seperti ini, kami mau bagaimana. Ya kami harap tahun depan ini pandemi ini sudah habis, bisa kembali lagi kayak dulu normal," kata dia.

Senada, Pengurus Kelenteng Hong San Koo Tee di Jalan Cokroaminoto, Surabaya juga meniadakan kegiatan peribadatan secara massal saat Imlek nanti. Begitu juga dengan arak-arakan barongsai hingga dewa rezeki.

"Biasanya sembahyang bersama. Perayaan dengan barongsai, dewa rezeki, itu ditiadakan semua," kata pengurus kelenteng, Sudiman Delta

Sudiman atau yang biasa disapa Ko Akiong, khawatir jika tetap digelar hal itu akan menimbulkan kerumunan di area kelenteng. Ia tak mau itu terjadi di tengah situasi Covid-19.

"Karena tempatnya kecil kalau diadakan takutnya berkerumun orang-orang," ucap dia.

Meski demikian, Kelenteng Hong San Koo Tee tetap membuka akses bagi umat yang ingin bersembahyang. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan bergantian.

"Kemarin kami hitung sekitar 20 orang yang masuk. Mungkin nanti bergantian. Nanti kami sediakan kursi untuk sembahyang, biar nggak ramai," ujarnya.

(ain/frd/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK