Kemenhub Peringatkan Cuaca Ekstrem di Perairan Indonesia

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Feb 2021 17:19 WIB
Kemenhub memperingkatkan masyarakat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di Indonesia mulai 11 hingga 17 Februari 2021.
Kemenhub memperingkatkan masyarakat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di Indonesia mulai 11 hingga 17 Februari 2021. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan memperingatkan masyarakat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di perairan Indonesia pada satu pekan ke depan mulai dari 11 hingga 17 Februari 2021.

Peringatan ini dikeluarkan setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan di Indonesia.

Peringatan ini dituangkan dalam Maklumat Pelayaran Nomor 18/PHBL/2021 tanggal 11 Februari 2021 yang ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di seluruh Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang terkait keselamatan pelayaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam maklumat itu, Kemenhub meminta setiap pemberangkatan kapal agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dari situs BMKG.

"Bila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran, maka Syahbandar wajib menunda keberangkatan hingga kondisi cuaca memungkinkan untuk berlayar," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub Ahmad dalam siaran pers, Sabtu (13/2).

Nakhoda juga harus selalu memantau kondisi cuaca secara periodik setiap enam jam sekali. Jika terjadi cuaca buruk, kapal harus segera berlindung di tempat yang aman. Setiap aktivitas harus segera dilaporkan kepada Syahbandar dan Stasiun Radio Pantai (SROP) terdekat.

Nakhoda kapal juga diminta untuk memperhitungkan stabilitas kapal dengan tidak melebihi kapasitas angkut. Kondisi kapal juga harus dicek untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal yang menyebabkan tumpahan minyak di laut.

Selain itu, Ahmad juga meminta petugas untuk meningkatkan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran, termasuk kegiatan bongkar muat agar berjalan tertib dan lancar.

Jika terjadi kecelakaan, Ahmad meminta agar segera melaporkan kejadian. "Jika terjadi musibah agar segera diambil tindakan cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait," katanya.

"Termasuk jika terjadi tumpahan minyak di laut agar dapat berkoordinasi dengan Syahbandar setempat untuk melakukan upaya penanggulangan musibah atau akibat lain yang ditimbulkan," lanjut Ahmad.

Ahmad menyebut Kemenhub sudah menginstruksikan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) dan Distrik Navigasi untuk menyiagakan kapal-kapal dan segera memberikan pertolongan jika terjadi kecelakaan.

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG diperkirakan tanggal 11-17 Februari 2021, cuaca ekstrim dengan gelombang tinggi 2,5 - 4 meter akan terjadi di Laut Cina Selatan, Perairan Selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Perairan Selatan Bali, Perairan Selatan Lombok.

Kemudian, Perairan Selatan Sumbawa, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa hingga Selatan Sumbawa, Laut Sulawesi Bagian Tengah, Laut Banda Bagian Timur, Perairan Utara Manokwari, Samudera Hindia Barat Mentawai hingga Selatan Sumbawa.

Gelombang sedang 1,25 - 2,50 meter diperkirakan akan terjadi di Perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Laut Sawu, Perairan Kupang - Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan Kupang - Pulau Rote.

Lalu, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Leti, Perairan Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulaian Kai, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Yos Sudarso, Perairan Sabang, Laut Natuna, Selat Karimata, Perairan Utara Belitung, Selat Gelasa, Perairan Kepulauan Seribu.

Kemudian, Perairan Utara Jawa Barat hingga Jawa Timur, Laut Jawa, Laut Sumbawa, Laut Flores, Perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Laut Maluku, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Kepulauan Talaud, Perairan Utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua, Samudera Pasifik Utara Kepulauan Halmahera hingga Papua.

(ptj/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER