Satgas Akui Laju Kasus Turun Akibat Tes Merosot di Masa Imlek

CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2021 01:45 WIB
Jubir Satgas Covid-19 menyinggung peran pemda soal penurunan kapasitas tes virus corona kala memasuki libur Imlek.
Ilustrasi tes Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui penurunan laju kasus Covid-19 terkait dengan kemerosotan jumlah tes di masa libur Imlek. Ia pun menyinggung peran pemerintah daerah.

"Penurunan angka testing pada setiap daerah dapat disebabkan oleh beragam faktor namun pada umumnya angka testing menurun saat ada hari libur, yang seharusnya dapat dihindari oleh masing-masing pemerintah daerah," kata Wiku melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (16/2).

Dia pun tak menampik bahwa memang fenomena penurunan kasus Covid-19 berbarengan dengan merosotnya angka tes yang telah dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila dilihat dari data harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kumulatif pemeriksaan warga yang mengalami penurunan sebanyak 20 persen atau berkurang 56.591 orang yang diperiksa dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Terlihat jumlah orang yang diperiksa dalam periode 1-7 Februari 287.131 orang, sementara 8-14 Februari hanya berkisar di 230.540 orang yang diperiksa dalam sehari. Sementara, pada Senin (15/2), jumlah tes sempat merosot menjadi 19.626 orang dalam sehari.

Temuan itu berimplikasi terhadap sebaran kasus Covid-19 di Indonesia yang mengalami penurunan sebesar 25 persen atau berkurang 19.892 kasus dibandingkan pekan sebelumnya.

"Iya [kasus Covid-19 turun]," kata Wiku, "Dan memang terlihat ada penurunan angka testing secara nasional."

Saat disinggung terkait potensi efek Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro Jawa-Bali dalam penurunan kasus, Wiku pun menilai masih terlalu dini menyimpulkan upaya pembatasan mobilitas itu terhadap tren kasus Covid-19 di Indonesia.

Setidaknya dibutuhkan waktu dua hingga tiga pekan untuk menganalisis pengaruh PPKM Mikro terhadap sebaran kasus Covid-19 di Indonesia.

"Kalau yang dimaksud manifestasi kenaikan kasus belum ada, masih terlalu dini melihat efeknya," tutup pria yang juga dikenal sebagai Guru Besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tersebut.

Sementara itu, secara kumulatif sebaran kasus Covid-19 di Indonesia yang telah berlangsung hampir setahun menunjukkan sebanyak 1.223.930 penduduk Indonesia terpapar Covid-19.

Dari jumlah itu, 1.032.065 orang telah pulih, 158.498 orang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri, sementara 33.367 lainnya meninggal dunia.

(khr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER