Kemenkes Masih Kaji Penggunaan Vaksin Nusantara di RI

CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2021 15:56 WIB
Kemenkes menyebut penggunaan vaksin Nusantara di Indonesia perlu rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. (CNN Indonesia/Nadhen Ivan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengaku sejauh ini pihaknya masih mengevaluasi hasil uji klinis I vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh Mantan Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto.

Kemenkes, kata Nadia, masih belum bisa memastikan apakah vaksin Nusantara bakal digunakan di Indonesia. Sebab menurutnya perlu rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

"Untuk penggunaan di Indonesia nanti dievaluasi dulu dan berdasarkan rekomendasi ITAGI ya," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (18/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, pemerintah masih menetapkan tujuh merek vaksin yang digunakan di Indonesia, mereka yakni vaksin produksi Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.

Penetapan ketujuh vaksin itu telah tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disesase 2019 (Covid-19).

Selain itu, disebabkan vaksin Nusantara yang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Nadia menyebut untuk saat ini bakal lebih banyak campur tangan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) daripada pihaknya.

"Karena ini kan masih dalam ranahnya pengembangan dan penelitian ya, jadi masih banyak di-lead Kemenristek/BRIN ya," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Subdirektorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Siti Asfijah Abdoellah mengaku pihakya masih melakukan evaluasi terkait data hasil uji klinis I yang dilakukan Tim Uji Klinis vaksin Nusantara.

Siti meminta agar publik menunggu sampai pihaknya benar-benar telah rampung melakukan evaluasi dari vaksin nusantara. Namun begitu, Siti tak menyebutkan secara pasti kapan target evaluasi itu dirampungkan oleh pihaknya.

Adapun terkait perkembangannya, vaksin nusantara telah rampung menyelesaikan uji klinis tahap I dengan total relawan 30 orang. Berbagai proses sudah dilalui, yakni dimulai 12 Oktober 2020 dengan penetapan Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik oleh Kemenkes KMK No. HK.01.07/MENKES/2646/2020.

Lalu pada 23 Desember 2020 hingga 6 Januari 2021 penyuntikan uji klinis fase pertama hingga 11 Januari 2021. Selanjutnya 3 Februari 2021 dilakukan monitoring dan evaluasi.

Nantinya, dalam uji klinis tahap II akan dibutuhkan 180 relawan. Kemudian uji klinis tahap III dibutuhkan 1.600 relawan, dan apabila vaksin buatan anak bangsa ini dapat diekspor, maka membutuhkan relawan hingga 30 ribu orang.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER