Takut Divaksin, Warga Dusun di Alor NTT Kabur ke Hutan

CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2021 13:12 WIB
Warga sembunyi di hutan karena panik dan ketakutan setelah membaca informasi hoaks yang beredar di media sosial terkait rencana vaksin Covid-19.
Dusun II Batu Putih, Desa Alila, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, NTT, Kamis (18/2) siang, kabur ke hutan karena takut divaksinasi Covid-19. Ilustrasi (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Kupang, CNN Indonesia --

Warga Dusun II Batu Putih, Desa Alila, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (18/2) siang, kabur ke hutan karena takut divaksinasi Covid-19.

Puluhan warga kabur ke hutan karena mendapat informasi akan divaksinasi. Mereka trauma dan takut dengan pemberitaan di media sosial terkait vaksin Sinovac.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas membenarkan peristiwa tersebut. Agustinus mengaku mendapat laporan dari Babinkamtibmas Aipda Dominggus Bole Dede yang datang ke desa tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agustinus, warga sembunyi di hutan karena panik dan ketakutan setelah membaca informasi hoaks yang beredar di media sosial tentang vaksinasi Covid-19.

"Karena warga banyak membaca berita-berita di media sosial dan lain-lain jadi mereka takut dan trauma, mereka juga takut jarum suntik," kata Agustinus saat dikonfirmasi, Jumat (19/2).

Agustinus mengatakan Babinkamtibmas Desa Alila lantas mencari puluhan warga tersebut. Kepala desa dan tokoh masyarakat setempat yang ikut mencari turut memberikan penjelasan ke warga.

"Mereka memberikan penjelasan untuk meluruskan informasi-informasi yang tidak benar dan beredar di masyatakat yang mengakibatkan warga kabur ke hutan," ujarnya.

Menurutnya, setelah mendapat penjelasan sebagian warga bersedia kembali ke rumah. Agustinus meminta masyarakat Kabupaten Alor tak mempercayai berita atau informasi hoaks terkait vaksinasi Covid-19.

"Tetapi sebagian lainnya tetap bertahan di hutan, mereka sudah pada turun semua ke kampung. Ada yang masih di gunung karena jaga kebun sementara menunggu masa panen jagung," katanya.

Lebih lanjut, Agustinus berharap kepala desa dan para tokoh serta puskesmas dan dinas kesehatan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait program vaksinasi Covid-19.

Untuk mencegah kejadian tersebut terulang, kata Agustinus, aparat Polres Alor selama dua hari ini rutin menyambangi masyarakat untuk memberikan edukasi agar warga tak takut divaksin.

Agustinus yang datang ke Desa Alila menjelaskan kepada warga bahwa vaksin tak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 saat ini masih khusus untuk tenaga kesehatan dan pejabat publik, termasuk polisi.

"Jadi tidak usah takut dan percaya berita hoaks," katanya.

(blo/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER