Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kebijakan terkait mudik Lebaran 2021 masih dibahas antar menteri. Pemerintah, kata dia, tak ingin libur panjang membawa dampak negatif dalam perkembangan penularan Covid-19.
"Mengenai mudik masih kami bicarakan antar Menko," ucap Jokowi dalam video resmi, dikutip Sabtu (20/2).
Jokowi mengaku belum bisa membeberkan aturan mudik pada Lebaran tahun ini. Hal yang pasti, Jokowi mengakui bahwa libur panjang selalu membuat kasus covid-19 melonjak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari empat kali kita memiliki libur panjang, long weekend--libur panjang kemarin, semuanya naiknya lebih dari 40 persen. Ini yang terakhir belum terlihat, tapi yang tahun baru dan sebelumnya itu lebih dari 40 persen," jelas Jokowi.
Oleh karena itu, ia ingin kejadian tersebut tak terulang. Pemerintah akan mengevaluasi dari kejadian sebelum-sebelumnya.
"Ini saya sudah bilang jangan diulangi lagi, sudah. Jangan diulang lagi. Kami sudah empat kali mengalami, kalau sekali lagi mengalami kebangetan kita," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengusulkan libur Lebaran hingga libur Tahun Baru 2022 diperpendek.
"Kami usulkan supaya libur Idulfitri [sampai] tahun baru enggak ada H-5 atau H+5, atau H-10 H+10, diperpendek, dengan protokol kesehatan yang ketat, disiplin," kata Tjahjo.
Tjahjo mengatakan usulan itu nantinya turut dibarengi dengan instrumen sanksi bagi para ASN maupun anggota TNI-Polri yang berlibur ke luar kota. Menurutnya, aparatur pemerintah harus menjadi contoh berdisiplin yang baik bagi masyarakat.