Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemerintah provinsi DKI telah bersiaga dan menyiapkan diri sejak tahun lalu guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, termasuk prediksi hujan deras pada 23-24 Februari mendatang.
Ia juga mengklaim pihaknya terus menegakkan protokol kesehatan di tempat pengungsian, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Kami sudah bersiaga selama persiapan dari tahun-tahun kemarin," kata Anies saat saat melaporkan update penanganan banjir Jakarta di Pintu Air Manggarai, Minggu (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengklaim, seluruh jajarannya langsung bergerak ketika hujan turun dengan sangat deras.
"Indikasinya apa? Indikasinya kecepatan bergerak," ujar Anies.
Ketika terjadi hujan, kata Anies, dalam waktu yang relatif singkat pihaknya bisa bekerja sama dengan masyarakat dan jajaran TNI-Polri.
"Untuk bisa segera surut, anda bisa saksikan sendiri, kita akan pertahankan tiga prinsip, satu siaga, dua waspada, tiga galang," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Berkaitan dengan penanganan Covid-19 di tengah pandemi, Anies mengatakan pihaknya melakukan tes SWAB Antigen di beberapa tempat pengungsian.
Hasil tes menyatakan beberapa dari pengungsi positif Covid-19. Mereka kemudian ditempatkan di tenda isolasi dan kembali menjalani tes lebih jauh.
"Bila membutuhkan isolasi maka diantar ke tempat isolasi, bila perawatan rumah sakit maka diantar ke rumah sakit," ujarnya.
Salah satu tempat penampungan tersebut, kata Anies, adalah GOR Otista.
"Di sana disiapkan tempat untuk keluarga-keluarga mengungsi, tetapi juga ada jarak. Jadi protokol kesehatan inysaallah dijaga," kata Anies.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan agar warga Jakarta meningkatkan kewaspadaan karena pada 23-24 Februari mendatang terdapat potensi hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir dan longsor.