Wapres: Tak Percaya Virus Corona Contoh Cara Berpikir Sempit

CNN Indonesia
Selasa, 23 Feb 2021 00:36 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa orang-orang yang tak percaya dengan keberadaan virus corona terjebak dalam pola pikir sempit.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa orang-orang yang tak percaya dengan keberadaan virus corona terjebak dalam pola pikir sempit. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa orang-orang yang tak percaya dengan keberadaan virus corona terjebak dalam pola pikir sempit.

"Saya tak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini. Contoh sederhana Covid 19 adalah tak nyata, atau percaya teori konspirasi tanpa coba untuk memahami fenomena yang bisa dipahami akal sehat dengan menggunakan ilmu pengetahuan," kata Ma'ruf dalam acara Milad Masjid Istiqlal ke-43, Senin (22/2).

Ma'ruf menilai cara berpikir sempit menjadi penyebab kemunculan pelbagai stagnansi dalam pola pikir kehidupan manusia yang marak belakangan ini. Salah satunya muncul sikap egoistik, tak menghargai perbedaan pendapat, hingga berpikir radikal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cara berpikir sempit juga menyebabkan radikal yang bisa menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah," kata dia.

Lebih lanjut, Mantan Ketua Umum MUI itu juga menilai cara berpikir sempit dapat menghambat membangun kembali peradaban Islam.

Menurutnya, pola pikir sempit merupakan salah satu penyebab banyak negara mayoritas Muslim masih tertinggal dalam bidang ekonomi, pendidikan, hingga iptek.

Melihat persoalan itu, Ma'ruf menilai cara berpikir moderat tapi tetap dalam koridor manhaj dapat menjadi sumber pembentukan kembali peradaban Islam seperti di era keemasannya.

"Maksudnya, di sini tidak berpikir secara liberal. Dengan demikian, cara berpikir Islami itu tidak tekstual dan tidak liberal, tetapi moderat," katanya.

Oleh karena itu, Ma'ruf menilai penguatan cara berpikir moderat dan dinamis harus terus dilakukan. Ia menilai tempat paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir moderat adalah masjid karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh tempat ibadah.

"Sehingga dalam jangka panjang hal itu bisa menjadi embrio membangun kembali peradaban Islam dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik," kata dia.

(rzr/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER