Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengusulkan agar TNI bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat SpaceX dalam pemanfaatan teknologi operasi pesawat nirawak atau Drone.
"SpaceX ini, barangkali ya, kerjasama atau kita harus manfaatkan teknologi SpaceX dalam pengoperasian Drone," kata Hendro dalam webinar yang digelar Korps Hukum TNI AD, Selasa (23/2).
Hendro menilai Indonesia saat ini sudah maju dan bisa memproduksi pesawat Drone modern sendiri. Namun, ia mewanti-wanti potensi peretasan atau hack yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab seiring dengan masifnya perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peretasan itu, menurut Hendro, membuat Drone yang diproduksi oleh militer Indonesia tak bisa beroperasi.
"Itu kalau oleh penguasa SpaceX ini dia hack, tidak jalan Drone kita. Macet," kata dia.
Hendro lantas berkaca dengan pengalaman militer Irak tatkala banyak pesawat-pesawat canggih yang tak bisa beroperasi saat Amerika Serikat menyerang beberapa tahun silam.
Penyebabnya, kata Hendro, sistem komunikasi pesawat-pesawat milik Irak itu diretas sehingga tak bisa beroperasi dengan baik.
"Pesawat-pesawat tempur punya Irak grounded semua, enggak bisa terbang. Perintah terbang enggak ada, ya udah dibom semua oleh AS," kata Hendro.
Hendro menekankan bahwa peretasan dalam peralatan teknologi saat ini menjadi ancaman tersendiri bagi alutsista milik TNI. Karenanya, Ia berpesan agar Korps Hukum TNI AD bisa membangun aturan internal guna melindungi dari ancaman-ancaman tersebut.
"Kalian harus amankan dengan bangun dan tegakkan hukum internal untuk melindungi itu. Apa mau konfrontatif atau kerja sama terserah. Kalian harus lindungi itu," kata dia.
"Buat aturan tentang senjata digital, mengatur supaya kita kendalikan senjata-senjata yang kita kontrol dengan sistem digital," sambungnya.
(rzr/bmw)