Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunda pelantikan bupati dan wakil bupati Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih. Pelantikan pasangan calon terpilih itu sedianya dilakukan besok, Jumat (26/2).
Penundaan dilakukan lantaran Kemendagri belum mendapatkan hasil kajian soal status kewarganegaraan Bupati terpilih Sabu Raijua Orient Riwu Kore dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Bahasanya ditunda sampai kita mendapatkan hasil kajian dari Kemenkumham," kata Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Benny Irwan, di Kantor Pusat Kemendagri, Kamis (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny menyatakan pihaknya sudah melakukan rapat dua kali dengan Kemenkumham untuk mendapatkan kejelasan soal status kewarganegaraan Orient. Namun, hingga kini belum mendapatkan hasil kajian.
"Kita berkomunikasi terus, menghubungi terus untuk segera menyampaikan hasil kajiannya. Saya yakin teman-teman Kemenkumham sedang berupaya secepat mungkin, karena ada tahapan-tahapan tentunya," ujarnya.
Benny melanjutkan jika hasil kajian status kewarganegaraan Orient telah keluar, pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan KPU, Bawaslu, dan pihak terkait lainnya untuk menentukan keputusan.
"Harus jelas status kewarganegaraannya barulah kita bisa mendiskusikan lebih lanjut dengan teman-teman yang lain," katanya.
Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah NTT, Doris Alexander Rihi mengatakan pihaknya hanya melantik lima pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih di NTT.
Kelima pasangan calon tersebut antara lain bupati dan wakil bupat Timor Tengah Utara, Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, dan Sumba Timur.
"Gambaran yang hampir pasti adalah yang dilantik dari Kabupaten TTU, Sumba Timur, Ngada, Manggarai dan Manggarai Barat," kata Doris kepada CNNIndonesia.com.
Doris menjelaskan tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Belu, Malaka, dan Sumba Barat masih proses di Mahkamah Konstitusi (MK). Sedangkan bupati dan wakil bupati menunggu keputusan Kemendagri.
"Sudah dipastikan hanya lima saja yang akan dilantik, tidak termasuk Sabu Raijua," ujarnya.
Pelantikan para kepala daerah terpilih itu, kata Doris, akan dilaksanakan secara tatap muka. Pihaknya membatasi tamu undangan dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.
Sebelumnya, Bupati Sabu Raijua terpilih Orient P. Riwu Kore menjadi sorotan karena berkewarganegaraan Amerika Serikat. Hal itu diketahui lewat surat resmi Kedubes Amerika Serikat kepada Bawaslu Sabu Raijua pada 1 Februari.
(yoa/blo/fra)